Legenda Malin Kundang

in #steemexclusivelast month

Di sebuah desa kecil di pesisir Sumatra, hiduplah seorang ibu tua dan anak laki-lakinya yang bernama Malin Kundang. Mereka hidup dalam kemiskinan, tetapi sang ibu sangat menyayangi anaknya dan bekerja keras untuk membesarkannya.

Seiring bertambahnya usia, Malin Kundang tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan cerdas. Namun, ia merasa bosan dengan kehidupan di desa yang miskin dan ingin mencari keberuntungan di negeri seberang. Suatu hari, sebuah kapal dagang singgah di desa mereka. Malin melihat itu sebagai kesempatan untuk mengubah nasibnya. Dengan berat hati, ia berpamitan kepada ibunya, berjanji akan kembali membawa kekayaan.

Bertahun-tahun berlalu, sang ibu menunggu kepulangan Malin, tetapi anaknya tak kunjung datang. Hingga suatu hari, sebuah kapal megah berlabuh di pantai. Dari kapal itu, turunlah seorang saudagar kaya bersama istrinya yang cantik. Saat melihatnya lebih dekat, sang ibu langsung mengenali bahwa itu adalah Malin Kundang. Dengan penuh haru, ia berlari mendekati anaknya.

"Malin! Anakku! Kau benar-benar kembali!" serunya dengan air mata bahagia.

Namun, Malin Kundang merasa malu mengakui wanita tua berpakaian lusuh itu sebagai ibunya di hadapan istrinya dan para anak buah kapal. Dengan nada kasar, ia membentak ibunya, "Aku tidak mengenal wanita ini! Jangan mengaku-ngaku sebagai ibuku!"

Sang ibu terkejut dan hatinya hancur. Dengan penuh kesedihan, ia menengadahkan tangan ke langit dan berdoa, "Ya Tuhan, jika benar dia anakku, hukumlah dia atas kedurhakaannya!"

Tiba-tiba, langit mendung dan badai besar melanda. Ombak ganas menghantam kapal Malin Kundang. Petir menyambar, dan dalam sekejap, tubuh Malin berubah menjadi batu.

Hingga kini, di pantai Sumatra, konon masih ada batu yang menyerupai seorang pria bersujud, yang dipercaya sebagai Malin Kundang—anak yang durhaka kepada ibunya.

Posted using SteemMobile

Coin Marketplace

STEEM 0.13
TRX 0.25
JST 0.031
BTC 84484.65
ETH 1608.63
USDT 1.00
SBD 0.76