Kebiasaan Sulit diubah
Salam Indonesianers!!
Oooppss, tampaknya saya tetap saja sendirian disini, lapak satu ini sudah jelas ditinggalkan. Karena seiring waktu, ketertarikan pada lapak indonesia memang tidak bisa dipertahankan, ketika tidak ada "upvoter besar", tentu saja sedikit orang yang hendak menyia-nyiakan waktu menulis disini. Tapi itu tidak berlaku untuk saya. Saya masih memegang posisi Mod sampai saat ini. Meskipun tidak pernah menjalankan tugas selama 3 tahun terakhir. Begitulah yang disebut kebiasaan. Meski bertahun telah lewat, kebiasaan bikin postingan disini, kebiasaan melatih diri untuk membuat postingan dengan markdown style penuh gaya seakan tidak bisa lagi diubah. Beberapa hari ini bikin postingan di steemit dan platform sebelah juga siyh, cuma ya alakadar nggak ada rata kiri kanan atau pake subtext segala. Baru sekarang sempat belajar lagi bagaimana caranya. Jadi meskipun sedikit Votes, saya masih akan sering menggunakan lapak ini untuk berlatih bikin postingan.
Salah satu kebiasaan yang sulit diubah dan mungkin tidak akan pernah berubah adalah memotret bunga. Yup, keindahan ciptaan Tuhan, yang bagi orang yang sering melihatnya menjadi tidak menarik, tetapi bagi saya meskipun sudah punya di halaman rumah, tetap saja ingin memotretnya dimana saja dan kapan saja ada kesempatan. Ooh, itu kan karena perempuan suka bunga. percaya atau tidak, rata-rata pemilik kebun bunga bukanlah perempuan.
Punya kebiasaan baik seperti suka menabung dan menolong orang adalah kebiasaan yang patut diacungi jempol dan sebaiknya memang tidak perlu diubah. Tetapi kebiasaan merokok seperti yang dipunya oleh anak mudanya, betul-betul meresahkan masyarakat. Maslakoe sudah berhenti merokok sejak tahun 2020, Masbinoe masih aja ngabisin sebungkus rokok tiap hari (isi 12 standarnya). Sungguh, ini benar-benar kebiasaan buruk yang sama buruknya dengan kebiasaan belanja printilan di shopee.
Eh, kok jadi kebiasaan belanja? itu cuma salah satu justifikasi saja. Saya memang punya kebiasaan belanja printilan seperti thin wall untuk isi puding, padahal di toko barang plastik dekat rumah juga ada. Belum lagi barang seperti pisau bergerigi, pencungkil mata buah nenas, pengasah pisau elektrik, gelas, piring keramik, mangkok plastik dan banyak lagi. Kadang suka kalap kalau lihat harganya dibawah angka 5rb, apalagi dapat voucher gratis ongkir!! sudah, jangan tanya berapa banyak printilan itu memakan tempat di dapurku!.
Untung saja, ketika berkesempatan main ke pusat souvenir Khrisna di Bali, saya tidak punya banyak uang di rekening. Hanya Tuhan yang tahu betapa saya sangat suka belanja printilan beginian. Apakah itu bukan sesuatu yang wajar bila perempuan suka belanja? Untuk batas tertentu maka itu adalah wajar. Tetapi dalam perkara saya, ini agak sedikit tidak wajar. Ada cara untuk mengatasinya? Ada dong!!
Kosongkan rekeningnya, sita kartu atmnya!!
Nah kalau ini niyh, kebiasaan yang cuma bisa dikerjakan pada saat pulang kampung. Bukannya di Pamulang nggak ada yang jualan kerang rebus begini yaa. Tetapi ini seperti ritual tak tertulis yang sudah menjadi kebiasaan yang tak mungkin diubah kecuali ada surat sakti dari dokter yang menyatakan bahwa segala makanan yang berasal dari Laut adalah haram bagi kesehatan anda. Uniknya lagi, kebiasaan ini tidak menjalar sampai ke Banda Aceh dan sekitarnya. Hanya makan kerang rebus di Kota Lhokseumawe. Bisa jadi karena belum sempat pergi ke Kuala Langsa lagi, mungkin begitu sampai disana yang pertama dicari tetap kerang rebus!!
Baiklah, cukup sudah cerita kebiasaan-kebiasaan untuk membiasakan diri mengerjakan postingan dengan penuh gaya kali ini. Masih ada banyak yang harus dipelajari seperti membagi dua tulisan samping kiri dan kanan, mengubah ukuran foto, bikin foto dan tulisan berdampingan dengan harmonis. Insya Allah dalam pembahasan mengenai kebiasaan penting lainnya yang ternyata sangat bermanfaat ketika terjebak scammer di dunia nyata.
Sampai lain kali!!
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
thanks... i think i need to check on my witnesses vote again, been too long didn't reorganize that part