Malam masih jelaga, belum-pun larut kuasa,
Rembulan masih tiada, meringkuk kedinginan dalam selimut awan
pekat,
Menggigil hingga ketulang belulang, bagai raga hilang pelukan,
Kadang terseret-seret keluar kala angin menganggu nakal,
Selimut dibawanya, tak lama selimut lain masih mendung merona,
Bintang-bintang ikut tenggelam, takut kedinginan,
Meski sesekali seamsal bocah-bocah yang berhamburan keluar,
Menari di dalam hujan kerinduan,
Atau seamsal gersang yang mulai bosan menunggu rinai,
Memecahkan aroma geliat yang tak kunjung basah,
Rinai-Rinai selanjutnya masih kurindukan selaksa engkau,
Selalu menjadi rintik terakhir,
Yang membasahi kerinduan yang tiada akhir,
Bireuen, 22 april 2017
Congratulations @sabri501! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP