Kembali disambut steemit
Aku masih ingat bagaimana pertama kali berkenalan dengan steemit. Seorang perawat muda dari Abdya yang bekerja di RSUD Teuku Umar Calang membantu mendaftar. Setelah mendapatkan steem key ia mengingatkan "Nury steem Key harus disimpan rapi ya."
Tidak menunggu lama langsung kusalin semua data penting ke salah satu aplikasi My Diary yang ada di ponsel. Kurasa itu adalah tempat terbaik untuk menyimpan karena dilengkapi dengan kode keamaan untuk membuka.
Namun, semua tidak seaman yang kupikirkan. Awal 2019 HPku mengalami masalah dan tidak dapat lagi beroperasi. Buruknya, segala macam data terkait steemit di aplikasi my diary tidak dapat dipulihkan lagi.
18 Januari 2021, @yellsaint24 membagikan tulisannya di steemit melalui history WA. Tiba-tiba aku merindu dan ingin kembali. Tapi percuma tidak ada apapun lagi tentang steemit. Password bahkan tata cara penggunaannya -makanya postingan ini tidak ada foto.
Namun, aku berpikir untuk sedikit lagi berusaha. Kucoba mengobrak-abrik Email, mencoba-coba login melalui google chrome yang di hp maupun di laptop. Namun sepertinya memang tidak ada cara untuk ia kembali.
Pagi ini, jumat barokah, hari keberuntungan bagiku. Tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke hpku tentang steem key yang dikirim dalam bentuk foto. Hingga akhirnya aku bisa kembali bersua dan menyapa melalui steemit.
Sebenarnya ada banyak hal yang ingin kuceritakan di sini. Terutama tentang Taman Bacaan Masyarakat Aneuk Meuh Jaya.
Bismillah.