Peran Aceh Dalam Kemerdekaan Indonesia

in #steem7 years ago (edited)

Tanpa diketahui banyak orang Indonesia, Aceh dimasa lalu terus memberi banyak sekali sumbangsihnya. Apa yang mereka lakukan benar-benar berpengaruh bagi bangsa. Tanpa Aceh Indonesia mungkin masih terlunta-lunta dalam keterpurukannya. Kita tidak boleh lupa akan sejarah dan tidak boleh sombong dengan tidak mengakui peran saudara senegara lain yang memang sangat nyata. Jadi hal-hal besar apa saja yang telah dilakukan oleh rakyat Aceh terhadap negara ini?

  1. 1.
    *Pertama, Aceh jadi donatur Indonesia dimasa perjuangan. Mungkin tidak banyak yang tau ketika belanda dan jepang menjajah Indonesia, Aceh selalu dalam kondisi merdeka. Rakyat Aceh berjuang gigih sehingga penjajahan tidak sampai ketanah mereka. Oleh sebab itu orang Aceh makmur secara ekonomi karena tidak terjerat sistem kolonial. Sebenarnya rakyat Aceh bisa memilih untuk tidak peduli, namun lahir dari bagian Indonesia orang-orang Aceh merasa punya kewajiban moril untuk membantu saudara sebangsa. Akhirnya mengalirlah bantuan-bantuan dana dari orang-orang Aceh kepada Indonesia. Bantuan ini pun dipakai untuk operasional pemerintah Indonesia, salah satunya untuk membiayai H. Agus Salim agar bisa mengikuti Konferensi Asia di New Delhi. Tanpa bantuan ini perjuangan Indonesia untuk mendapatkan sistem kemerdekaan semakin susah.* > *![image]()* 2. *Kedua, Rakyat Aceh patungan lalu membelikan Indonesia pesawat. Secara teori memang Indonesia kaya tapi dimasa perjuangan mengelola sumber daya alam nyaris menjadi hal yang tidak mungkin dilakukan. Selain terkendala modal, alat dab lain sebagainya fokusnya saat itu adalah berjuang. Lalu kemana Indonesia mencari bantuan yang instan dan langsung selain Aceh. Aceh seakan menjadi donatur tetap bagi Indonesia ketika bangsa ini butuh bantuan mereka siap. Faktanya mayoritas sumbangan dana yang diberikan oleh Aceh kepada Indonesia berasal dari patungan rakyat. Seperti ketika Indonesia butuh pesawat orang-orang Aceh mengumpulkan emas-emas mereka lalu mendatangkan sebuah pesawat untuk diberikan kepada bangsa ini. Ada dua pesawat yang berhasil dibeli dari Patungan tersebut, salah satunya adalah pesawat seulawah. Pesawat ini perannya sangat vital bagi perjuangan Indonesia.*

Ketiga, Aceh menyumbang kapal laut.
Alutsista Indonesia dimasa perjuangan sangatlah miris. Jangankan produksi, dulu para leluluhur hanya memunguti dan membeli. Walaupun membeli bukanlah pilihan mudah mengingat ekonomi
Indonesia tidak bagus. Aceh lagi-lagi memberikan bantuan untuk Indonesia, kali ini berupa kapal laut dengan kode PPB 58 LB. Kapal ini pun pengaruhnya sangat besar bagi bangsa. Kapal ini dikemudi oleh laksamana muda bernama John Lie. Ditangannya kapal ini berguna banyak terutama perannya dalam mendistribusikan senjata-senjata. Seandainya Aceh pelit maka kapal ini tidak akan pernah ada. Sehingga perjuangan Indonesia berlipat-lipat susahnya.

Keempat, peran penting Radio Rimba Raya.
Dimasa perjuangan media untuk menyebarkan semangat perjuangan sangatlah terbatas meskipun lewat tulisan-tulisan lantaran distribusinya pasti diawasi oleh penjajah bahkan banyak tulisan yang dipelintir. Radio salah satunya alat orang-orang dulu untuk saling berbagi kabar perjuangan. Meskipun demikian tidak banyak radio berdiri dan melakukan siaran berharga itu. Hanya beberapa saja termasuk salah satunya adalah Radio Rimba Raya yang ada di Aceh Tengah. Peran radio ini benar-benar vital. Para penyiarnya selalu tidak henti-hentinya memberikan informasi penting tentang perjuangan bangsa. Misalnya dengan menegaskan bahwa Indonesia tetap berdiri meskipun radio belanda tidak bosan-bosannya mengingatkan dunia jika mereka akan menghapuskan Indonesia.

Kelima, menyumbang emas sebagai kedikdayaan bangsa.
Terletak di ibu kota dengan bangunannya yg hebat Monas adalah representasi perjuangan bangsa. Ditambah lagi dengan emasnya yang seberat 38 kg dibagian teratas monumen yang semakin membuat bangsa ini membusungkan dada sebagai negara yang berdaulat yang tidak bisa diganggu gugat. Emas ini disumbangkan oleh orang Aceh yang bernama Teuku Markam. Pria ini menyumbang 28 kg dari 38 kg emas diujung monas. Kalau dikonversikan menjadi uang saat ini dengan harga emas per gram katakanlah 500 ribu. Maka Teuku Markam mengeluarkan sekitar 14 Triliun. Sayangnya, jasa Teuku Markam sudah jarang diingat lagi hari ini.

Pantas jika Aceh dilebeli daerah istimewa karena apa yang dilakukan penduduknya sangat besar perannya bagi eksistensi Indonesia. Seandainya orang Aceh tidak peduli dengan Indonesia mungkin negara ini
akan mengalami perjuangan yang lebih berat lagi.


Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.20
JST 0.034
BTC 90827.60
ETH 3116.50
USDT 1.00
SBD 2.97