Bandret dan makna hidup (fadhli aksi)
Bandret sore (akhijoe meutuwah)
Secangkir bandret menemani kebersamaanku sore ini, dalam panasnya seduhan yang disajikan seakan mengajak alam bawah sadar menuju pada kenikmatan sebuah cita rasa. Entahlah, tapi setiap tegukan menyadarkan tentang arti kehidupan, bak ibarat tegukan itu adalah perjuangan sedangkan pedasnya adalah tantangan.
Namanya hidup, tentulah harus berjuang, dan perjuangan itu tak selamanya pedas, saat bandret terasa pedas, gorengan menjadi penikmat yang menambah sensasi santapan semakin menggebu untuk meneguk kembali tetesan bandret. Begitu pula saat pedihnya perjalanan kehidupan rasa syukur atas segala yg kita terima selalu membuat jiwa berkecamuk untuk terus melewati rintangan kehidupan.
Lalu akhirnya segelas bandretpun terus di buat kangen untuk sewaktu-waktu kembali meneguknya, bak hidup yang terus mencoba melewati rintangan sebagai pencapaian dari apa yang dicita-citakan.