Steem Ambassador Itu Harus Bekerja Pakai Otak dan Hati
Dua hari belakangan ini, di dinding Steemit Indonesia lazim terlihat Steemian yang mengajukan diri menjadi Steem Ambassador. Kesempatan emas tersebut memang harus diambil oleh orang-orang yang mampu saja, secara otak dan hati. Bukan orang yang merasa mampu dan atau pura-pura mampu, tapi mereka tidak memahami substansi.
Menurut saya yang masih awam di dunia Steemit, tugas tersebut memang harus berada di pundak orang yang mampu bersikap adil dan bijaksana. Tidak cukup hanya bermodal cantik dan ganteng saja. Tidak cukup hanya mengandalkan level tinggi dan banyak jaringan saja.
Terbersit di hati saya yang masih level 27 untuk berpartisipasi, sayang sekali syaratnya belum mencukupi. Selain belum banyak sahabat di Steemian juga belum cukup pengalaman. Namun sebisa mungkin saya yang masih baru ini selalu mencoba untuk memberitahukan kepada sahabat-sahabat tentang bagaimana jaringan Steemit bekerja hingga mampu memberikan yang terbaik untuk setiap pengguna aktifnya.
Tentunya, apa yang saya lakukan bukan dalam kapasitas saya sebagai Steem Ambassador, melainkan dalam kapasitas saya sebagai Steemian. Hingga apa yang saya abdikan di halaman depan Steemit tidak atas sepengetahuan Steem Ambassador atau yang bertanggungjawab untuk mengkampanyekan Steemit kepada khalayak. Sebabnya, kerja humas ini tidaklah dibayar atau didukung oleh mereka, kecuali sebatas upvote sukarela saja. Semoga saja ada.
Harus saya akui bahwa saya dan seluruh calon Steem Ambassador belum saling kenal, belum pernah berjabat tangan, belum pernah duduk semeja sambil ngegosip tentang Steemian yang harus didukung atau yang harus dibiarkan 'hidup segan mati tak mau'. Dari keadaan yang saya gambarkan di atas, pastilah sangat kecil peluang tulisan saya untuk dilirik. Itu bisa saya terima, karena saya memang harus berusaha lebih giat. Tapi saya tidak ingin jika Steem Ambassador menutup mata pada apa yang semestinya diberikan reward. Artinya, setiap Steem Ambassador sudah selayaknya dituntut berkerja profesional.
Pesan saya kepada Steem Ambassador, maka bekerjalah dengan hati agar citra Steem Ambassador tetap dihargai dan dihormati. Karena yang saya tahu, di Steemit semua kita saling membantu, bukan saling menjatuhkan. Dan terpenting, kehadiran Steem Ambassador tidaklah untuk memperkuat lingkaran setan antar sesama teman.
Menurut saya promo-steem bukanlah sekedar pegang kertas atau pakai kaos berlogo steemit, tapi perannya jauh lebih besar dari pada itu, bagaimana bisa membantu orang yang diajaknya hingga ia bertahan dan berkembang