Maafkan Aku Rokok
Salam Sehat Stemians !
Bagaimana kabar nya ?
Mudah-mudahan sehat selalu !
Malam ini saya ingin sekali membagi cerita, tentang seorang kakek tua, yang aku temui beberapa waktu lalu, moga aja jadi inspirasi untuk saya dan juga bagi seluruh sahabat stemians....
Langsung saja, pada suatu malam saya bertemu dengan seorang kakek yang umur nya sekitar 50 lebih, saat itu saya sedang duduk sambil menikmati nikmat nya kopi yang di padu dengan sebatang rokok kesukaan saya, lalu ia menghampiri dan duduk di dekat saya, kami berbasi basi berbagi cerita mengenai kisah hidup masing-masing,
Dengan suara yang agak parau ia bercerita tentang dirinya bahwa dahulu sebelum terjadi fenomena alam di aceh yakni pada sebelum Stunami ia adalah seorang aktif, menurut cerita nya, sehari semalam ia merokok kurang lebih 2 bungkus atau 36 batang rokok sampoerna,
Namun setelah kejadian tersebut, ia masuk rumah sakit karna ia juga korban dari bencana alam yang sangat dahsyat itu , setelah sekian lama berada di rumah sakit, akhirnya sembuh dan ia bisa pulang ke rumah, selama di rumah sakit ia tidak pernah merokok sebatang pun, padahal jangka waktunya sangat lama, yaitu kurang lebih 3 bulan ia harus menekam di atas kasur pasien,
Yang menarik nya, kehidupannya berubah dratis, dulu susah di waktu bangun tidur, disaat melakukan pekerjaan terasa berat, namun setelah tidak merokok ia merasa dirinya aman, badanya terasa tidak berat, pekerjaan nya terasa mudah, padahal ia hannya seoarang petani yang hari-hari mencangkul dan membajak tanah,
Kendatipun demikian, pria berkepala empat tersebut tidaklah begitu sehat, nyatanya ia diendap penyakit paru-paru, yang membuatnya harus menghadapi masa-masa tua yang sangat sulit, mungkin ini adalah hasil dari keaktifanya dalam merokok dahulu.
Dan akhirnya saya pun tidak lagi ingin memakai asap tembakau tersebut, pada malam itu juga akhirnya saya minta maaf pada ROKOK karna sudah tidak lagi SETIA MENEMANINYA
TEMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG
KOMENTAR DAN SARAN KAWAN SANGAT BERMANFAAT BAGI KAMI
FOLOW KAMI @allafangi