Anggaran Biaya, Realisasi Biaya, dan Pengaruh Anggaran Biaya Pemeliharaan Jaringan BAB I

in #skripsi8 years ago

BAB I
PENDAHULUAN


Soucer Image

1.1. Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang belum terselesaikan sehingga memberi pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, baik instansi pemerintah maupun swasta diharapkan selalu memperhatikan segala aktivitasnya karena kemajuan perekonomian ditandai oleh majunya sektor usaha nasional, khususnya badan-badan usaha yang berada di sektor riil. Dalam mewujudkan kemajuan tersebut, maka diperlukan adanya pembangunan yang berkesinambungan.
Pembangunan pada umumnya merupakan proses perubahan struktural dalam bidang sosial ekonomi. Proses perubahan tersebut haruslah bersifat dinamis dan menuju pada suatu keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Sasaran kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam jangka panjang akan lebih dititikberatkan pada pembangunan ekonomi antara lain di bidang teknologi. Pembangunan dibidang teknologi ini sangat didominasi oleh peran tenaga listrik. Maka, strategi pembangunan ketenagalistrikan yang jelas dan terarah kiranya akan memberikan manfaat yang besar.
Pembangunan ketenagalistrikan adalah bagian dari pembangunan nasional dalam makna kuantitatif dan kualitatif memiliki sifat multi dimensi yang meliputi semua bidang dalam aspek kehidupan dan kepentingan masyarakat banyak. Pembangunan ketenagalistrikan nasional dikembangkan sesuai dengan kebutuhan setempat. Dengan pola ini diterapkan keterpaduan, keselarasan, dan keseimbangan pembangunan agar dapat dicapai secara objektif.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan salah satu instansi pemerintah yang bertugas untuk menyediakan kebutuhan listrik di Indonesia, dimana perusahaan ini bergerak dalam pengusahaan terhadap penyediaan listrik dalam jumlah dan waktu yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata serta meningkatkan kegiatan ekonomi.
Hingga saat ini, PT PLN masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus pendistribusinya. Dalam hal ini PT PLN sudah seharusnya dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat dan mendistribusikannya secara merata. Tingkat kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan atas haknya akan kebutuhan tenaga listrik semakin meningkat. Sehubungan PLN menjadi PT, maka dapat dipastikan bahwa tuntutan masyarakat pelanggan listrik untuk mendapatkan pelayanan listrik yang cepat dan handal juga meningkat, sehingga PT PLN harus mampu menjawab tuntutan masyarakat pelanggan tersebut dengan meningkatkan profesionalisme di bidang ketenagalistrikan yang salah satunya dengan meningkatkan cara pemeliharaan jaringan distribusi.
Pada umumnya tujuan dari suatu perusahaan adalah berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, baik perusahaan industri barang maupun industry jasa, baik badan usaha milik pemerintah maupun milik swasta melalui kegiatan yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu, PT PLN perlu memperhatikan segala kegiatan yang berlangsung di perusahaan terutama dalam hal jaringan agar selalu dalam kondisi baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, Upaya yang tepat agar kegiatan selalu berjalan dengan baik yaitu dengan menyusun suatu sistem perencanaan yang memadai bagi perusahaan tersebut.
Dengan adanya pemeliharaan jaringan ini menimbulkan satu pos biaya yang disebut dengan biaya pemeliharaan jaringan. Biaya pemeliharaan jaringan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang sudah ada. Dengan adanya biaya pemeliharaan jaringan ini maka diharapkan fasilitas yang sudah ada dapat terjaga dan terpelihara sehingga fasilitas selalu dalam kondisi yang baik. Dengan demikian, biaya pemeliharaan jaringan dapat mencegah gangguan listrik yang dapat merugikan masyarakat dan kebutuhan masyarakatpun akan terpenuhi.
Tujuan tersebut dapat tercapai bila perusahaan mampu menjalankan aktivitasnya secara optimal dan biaya yang dikeluarkan tersebut harus disesuaikan dengan apa yang telah ditetapkan dalam bentuk anggaran. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dibutuhkan alat bantu bagi penyusunan rencana keuangan yang dijabarkan secara kuantitatif. Salah satu alat yang dapat membantu fungsi perencanaan adalah penyusunan anggaran biaya pemeliharaan jaringan.
Pada dasarnya setiap kegiatan pemeliharaan yang dilakukan tidak terlepas dari besaran dana yang diperlukan didalamnya. Untuk dapat melakukan kegiatan pemeliharaan yang tepat dan memadai diperlukan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah biaya yang dikeluarkan tersebut akan benar-benar menunjang kelancaraan operasional perusahaan dan tidak terjadi pemborosan dalam pengalokasiannya sehingga realisasi tidak melebihi dari anggarannya.
Anggaran memiliki peranan penting dalam proses penyusunannya yaitu sebagai tolak ukur dalam pembiayaan yang harus dikeluarkan. Akadun (2007:111) mengatakan bahwa “Anggaran merupakan suatu rencana yang dinyatakan dalam angka-angka uang dimana di dalamnya terdapat suatu tujuan-tujuan kerja yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu (kapan dimulai dan kapan selesai).”
Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi perusahaan harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan (perbedaan). Menurut Munandar (2001:6) mengatakan bahwa:
Penyimpangan-penyimpangan itu sendiri ada yang bersifat positif (menguntungkan), yaitu apabila realisasi kerja justru lebih bagus daripada apa yang direncanakan, dan ada yang bersifat negatif (merugikan), yaitu apabila realisasi kerja kurang bagus jika dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, anggaran harus diperhitungkan secara cermat, tertib, sah dan efisien agar anggaran tersebut tidak mengalami penyimpangan yang bersifat negatif. Salah satu penyebab anggaran mengalami penyimpangan yang bersifat negatif dalam merealisasikannya yaitu karena perencanaan yang dilakukan kurang optimal dan kurangnya pengendalian anggaran. Pengendalian anggaran meliputi pengendalian terhadap output dan biaya yang riil dilakukan disbanding dengan anggaran. Adanya perbedaan atau varians antara realisasi biaya dengan yang dianggarkan harus diketahui penyebabnya sehingga dapat segera dilakukan tindakan korektif.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Analisi Anggaran Biaya Pemeliharaan Jaringan Terhadap Realisasi Pengeluaran Biaya Pemeliharaan Jaringan Pada PT. PLN (Persero) Cabang Samalanga.”

1.2. Identifikasi Masalah
Dalam Menganalisis Anggaran Biaya Pemeliharan Terhadap Realisasi Pengelaran Biaya Pemeliharaan Jaringan pada PT PLN ini, penelitian lebih difokuskan pada anggaran biaya, realisasi biaya, dan pengaruh anggaran biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.

1.3. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah lebih difokuskan pada anggaran biaya, realisasi biaya, dan pengaruh anggaran biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.

1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, anggaran biaya pemeliharaan jaringan diduga dapat mengendalikan realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga. Pemeliharaan jaringan yang baik ditunjang dengan pengeluaran biaya yang sesuai dengan kebutuhannya diharapkan dapat menjaga kondisi fasilitas perusahaan dari penurunan kualitas/keandalannya ataupun dari kerusakan.
Kondisi fasilitas yang tidak baik dapat menyebabkan tidak maksimalnya energy listrik yang didistribusikan pada konsumen. Dengan dilakukannya upaya pemeliharaan jaringan diharapkan energi listrik yang dinikmati konsumen dapat disalurkan dengan maksimal dan mengurangi angka kehilangan energi listrik selama proses distribusi tersebut sehingga dapat menghindari pemborosan dalam merealisasikannya.
Dengan mengacu pada hal tersebut maka pada penelitian ini, permasalahan dapat diidentifikasikan berkaitan dengan beberapa hal:

  1. Bagaimana anggaran biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.
  2. Bagaimana realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.
  3. Berapa besar pengaruh anggaran biaya pemeliharaan jaringan terhadap realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.

1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Ingin mengetahui anggaran biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.
  2. Ingin mengetahui realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.
  3. Ingin mengetahui besarnya pengaruh anggaran biaya pemeliharaan jaringan terhadap realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.

1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapakan dapat berguna untuk memberikan gambaran tentang:

  1. Anggaran biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.
  2. Realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.
  3. Besarnya pengaruh anggaran biaya pemeliharaan jaringan terhadap realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga.
    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada berbagai yang berkaitan dengan masalah ini. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan pada:
  1. Penulis
    Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian tentang analisis anggaran biaya pemeliharaan jaringan terhadap realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada Perusahaan Listrik Negara yang bermanfaat dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang telah penulis peroleh di STIE Kebangsaan Bireuen Jurusan Akuntansi, Program Studi Ekonomi Akuntansi.
  2. Perusahaan
    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam membantu manajemen mengevaluasi pengaruh anggaran biaya pemeliharaan terhadap realisasi biaya pemeliharaan jaringan.
  3. Pembaca
    Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang fenomena anggaran dan realisasi biaya pemeliharaan jaringan pada PT PLN (Persero) Cabang Samalanga serta kajian teori yang dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk masalah biaya pemeliharaan jaringan.

Coin Marketplace

STEEM 0.13
TRX 0.24
JST 0.032
BTC 83698.37
ETH 2089.33
USDT 1.00
SBD 0.63