Kenapa aku terus memikirkan sex?
OSHO Terkasih, usiaku saat ini 65 tahun dan aku terus menerus memikirkan sex? Apa yang salah denganku?
OSHO Menjawab:
Tidak ada yang salah, itu artinya engkau masih hidup, artinya engkau masih muda. Hanya satu hal yang terlihat salah, yaitu engkau merasa bersalah bahwa ada yang salah dengan sex. Tidak ada yang salah dengan sex. Tetapi engkau mungkin telah menekan dan mengekangnya begitu lama. Jika tidak begitu engkau pasti sudah melampaui pikiran tentang sex itu. Sekarang jangan tunggu lagi, selesaikan urusan sex ini. Jika tidak begitu bahkan di liang kuburmu pun engkau akan memikirkan dan berimajinasi tentang sex.
Engkau masih hidup, masih ada beberapa hal yang dapat dilakukan berkaitan dengan energy sexmu. Dan jangan merasa bersalah. Tidak ada yang harus membuatmu merasa bersalah berkaitan dengan hal itu, sex adalah sebuah energy yang indah. Energy itu dapat menjadi wadah atau kendaraan menuju Tuhan. Betul, hal ini telah dihakimi selama berabad-abad, tetapi tidak perlu percaya pada penghakiman itu. Yang salah adalah penghakiman itu telah menjadi pengkondisian (conditioning) di dalam dirimu, tetapi engkau dapat membuang pengkondisian itu. Engkau dapat kembali menjadi segar lagi, dan engkau dapat mulai bergerak masuk ke dalam energy sex itu. Dan tidak perlu khawatir dengan usiamu yang 65 tahun itu.
(Lalu OSHO menceritakan lelucon berikut)
Seorang Rabbi (ulama umat Yahudi), seorang pengkotbah, dan seorang pastor, tiga orang pemuka agama yang sudah lanjut usia, sedang minum teh bersama pada suatu sore, dan percakapan mereka akhirnya masuk ke topic-topik kejadian-kejadian yang memalukan dalam hidup mereka. Ketika gilaran rabbi itu bercerita ia bercerita bagaiama ibunya menangkapnya sedang mengintip melalui celah ke kamar mandi selagi pembantu wanita mereka sedang mandi.
Kedua teman lainnya tertwa. “Ya” jawab si pengkotbah, “kita melakukan hal-hal yang sama waktu kita muda.”
“apa maksudmu?” Sahut si rabbi.”Kejadiannya baru kemarin.”
Jangan khawatir. Engkau telah cukup lama menekan dan mengekang seksualitasmu.Sekarang selesaikan hal ini. Terima seksualitasmu sebagai hadiah dari Tuhan, jika tidak begitu penekanan dan pengekanagan hanya akan membawa penyimpangan.
maaf, ini leluconnya dimana?