Seni, Totalitas Tanpa Batas Oleh: Aisyah Amelia
Seni sebagai suatu ilmu yang mempunyai implemetasi epik yang etik dalam kehidupan. The Liang Gie (1997:17) Seni adalah sesuatu hal yang merujuk pada keindaan (estetika). Seni tidak hanya dimuat dalam karya tetapi juga sesuatu yang logis keberadaannya terbukti secara ontologis dan aksiologis sebagai sebuah ilmu. selain saduran eksperimental jiwa. Manusia merupakan objek terbesar untuk eksplorasi seni yang memiliki sentuhan rasa kaya akan makna serta dapat dinikmati.
Manusia sebagai mahkluk pribumi memiliki gerak gerik yang semuanya mempunyai makna secara seni, seperti halnya dalam berpakaian “stylish” merupakan salah satu hal yang menarik perhatian, aturan-aturan penampilan sehingga mempunyai daya kagum yang besar, contoh lainnya seorang ibu memotong sayur dengan ragam bentuk tujuannya menarik perhatian anak-anaknya supaya bertambah nafsu makan. Seluruh manusia selalu mengekpresikan hidupnya di dalam seni yang dimulai dengan zaman pra sejarah dan sejarah hingga zaman globalisasi tergantung pada sifat, dan fungsinya. Seni bisa dikatakan sebagai suatu kebutuahan pokok kemanusiaan, banyak disana yang tidak memgumpan balik seni sebagai kaidah keindahan hidup dan hanya merespon tanpa fleksibel, padahal jelas otak manusia diciptakan dengan dua sisi yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mempunyai fungsi pada penalaran excat sedangkan otak kanan berfungsi sebagai pusat imajinasi.
Banyak kasus-kasus seni dalan kehidupannya yang menunjukkan bukti bahwa betapa pentingnya seni dalam relasi kehidupan tanpa batas, dimulai dari dalam alam rahim, bayi sudah diperdengarkan musik-musik klasik untuk perkembangan sel-sel tubunya supaya aktif, kemudian ketika si bayi lahir ia mendapatkan bermacam-macam nyanyian pengantar tidur, ketika usia kanak-kanak menggambar bebas tanpa batas dengan imajinasi yang sulit di terima logika “naif” . itulah eksistensi pentingnya seni dalam kehidupan manusia.
Seni tidak hanya melibatkan perasaan estetis dan logika sehingga menimbulkan seni yang berkualitas, tetapi juga melibatkan rasa keimanan seseorang (Gustami: 2007) sehingga berhasil mendekatkan diri kepada zat pencipta alam semesta.
Keindahan alam semesta lebih diartikan sebagai sebuah estetika yaitu menimbulkan rasa kagum terhadap indahnya alam. Dengan timbulnya rasa kagum maka timbul lah rasa apresiasi terhadap karya seni, seperti yang di sampaikan oleh salah satu kurator seni rupa indonesia pak Suwarno dalam kuliah umumnya “meskipun tidak manjadi pencipta seni setidaknya menjadi apresiator yang baik” beliau juga menyebutkan pentingnya sebuah seni adalah sebagai sebuah penanda peradaban, adanya peradaban di sebuah negara ditandai dengan negara mengangkat sebuah histori.
Itulah Seni keindahan yang bisa mengubah dunia bagi siapapun yang mau memilikinya. Tidak tanggung-tanggung pedoman hidup umat islam juga menegaskan “Innallaha jamil wayuhibbu jamal” yang artinya Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Congratulations @aisyahamelia! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @aisyahamelia! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!