Benteng "Kuta Glee" Saksi Perjuangan dan Pengkhianatan Aceh
( Sumber photo : http://syahrialjuang.blogspot.ae )
Perang Aceh adalah salah satu perang panjang didunia. Perang Aceh berlangsung dari tahun 1873 sampai dengan 1904. Selama rentang waktu itu Belanda (Nederland) terus menerus melakukan agresi untuk menumpas para pejuang Aceh yang tidak mau tunduk kepada mereka. Para pejuang Aceh yang mereka panggil dengan sebutan "Extrimis" adalah deretan putra Aceh yang telah menyerahkan jiwa raganya untukmempertahankan tanah air mereka.
Sebuah lembaran sejarah Aceh yang hampir di lupakan adalah sejarah perjuangan para syuhada Samalanga.
Samalanga Adalah daeah otonomi yang sangat maju saat itu. Terletak di kawasan Selat Malaka, Samalanga menjadi Incaran penjajah asing, salah satunya adalah Belanda. Belanda sangat punya kepentingan dengan Samalanga karena Samalanga yang terkena subur pertaniannya serta aktifitas exportnya yang sangat maju.
"PERANG ACEH "
Perang Aceh berlangsung awalnya karena pemahaman Perjanjian Sumatera (Sumatra Traktat ) pada tahun 1824. Belanda berkomitment untuk menjaga wilayah Aceh tetap aman di lewati, akan tetapi juga tetap menghargai kebebasan Aceh. Tahun 1871 di buat kembali sebuah perjanjian antara Inggris dan Belanda yang memberikan Belanda untuk bebas di Aceh. Kesultanan Aceh itu begitu kaya, Lada yang berasal dari pertanian rakyat sukses di Export ke berbagai belahan dunia. Disamping itu dengan menguasai Malaka peran Belanda semakin strategis karena dampak dari di bukanya Terusan Suez. Selain itu perang ini juga untuk mengganggu o ketentraman orang orang Aceh serta penyebaran agama.
Peperangan Aceh mulai berkobar di tahun 1873, dengan di serangnya kesultanan oleh Belanda. Salah satu peperangan yang dahsyat adalah di Wilayah Batee Iliek yang i kenaldengan sejarah "Benteng Kuta Glee".
Benteng Kuta Glee terletak di pegunungan di tepi sungai Batee Iliek. Peperangan yang di pimpin oleh seorang Panglima yang bernama Panglima Cut Sa'id. Panglima Saíd juga merupakan seorang ulama kharismatik di daerahnya.
Belanda mencatat tentang sepak terjang Panglima perang ini, dimana semangat juangnya serta kesetiaan terhadap rakyat nya begitu besar sehingga jiwa dan raganya berani di pertaruhkan. Panglima Saíd juga di akui oleh para petinggi gmiliter Belanda dengan kecerdasan strategi perang. Dalam sebuah catatan perang Belanda di sebutkan bahwa saat Belanda melakukan agresi ke Batee Iliek dengan jumlah kekuatan yang sangat besar. pasukan Belanda yang berjumlah ribuan itu di biarkan saja untuk menaiki bukit oleh para pasukan Aceh pimpinan Panglima Saíd. Akan tetapi disaat mereka telah berada di pertengahan bukit,maka dengan seketika para pasukan Panglima Sa'id memotong tali pengikat batang kelapa yang sebelumnya telah di persiapkan, sehingga Seluruh pasukan Belanda yang telah berada pada posisi di atas bukit, terguling kebawah setelah di hantam oleh batang kelapa yang di gulingkan.
Kejatuhan Benteng Kuta Glee.
Penyerangan yang di lakukan oleh Belanda terhadap Benteng Kuta Glee selalu mengalami kegagalan. Militer Belanda dalan buku perangnya menulis bahwa, ulama ulama Samalanga terkenal sangat luar biasa, mereka ahli perang juga keramat. Sangat susah menaklukkan para pejuang Aceh disana,karena mereka bertempur dengan semangat serta mempunyai keahlian perang yang luar biasa.
Berkali kali serangan terhadap Benteng Kuta Glee ini gagal, sehingga Belanda mengatur strategi baru untuk meyerang Benteng Kuta Glee. Pada tahun 1877 Belanda kembali menyerang Benteng Kuta dengan kekuatan tiga batalion tentara yang melibatkan marinir serta pasukan meriam. Serangan yang di susun rapi ini tidak membuahkan hasil, bahkan Belanda harus menerima kekalahan telak ditandai dengan banyak matinya prajurit mereka.
Sewaktu saya masih di SMP ( Sekolah Menengah Pertama ), ada seorang guru ahli sejarahyang bernama Jafar Basyah. Belia saat itu mengajar pelajaran PSPB ( Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa ). Ada satu kegiatan yang luar biasa yang beliau ajarkan kepada kami yatu belajar sejarah dari tempat sejarah itu lahir. Atas inisiatif beliau, kami di bawa untuk melakukan Napak tilas di sepanjang jalur bukit sungai Batee Iliek sampai ke Benteng Kuta Glee.
Saat itu ada salah seorang tua yang masih keturunan pejuang Samalanga, kalau tidak salah beliau adalah kepala desa di .sana. Beliau menceritakan, bagaimana para pejuang menghadang agresi Belanda besar besaran yang menyerang Benteng Kuta Glee tanpa henti selama lebih kurang satu minggu. Di ceritakan bahwa pada saat penyerangan Benteng Kuta Glee pernah di ikuti oleh Raja Samalanga Teungku Chik Bugis. Rupanya ini hanyalah siasat beliau agar Belanda tersesat dan gagal menyerang Benteng Kuta Glee.
Puncak penyerangan bertubi tubi ke Benteng Kuta Gle di lakukan dengan memakai jasa pengkhianat. Belanda menggunakan salah seorang "Cuak" (pengkhianat dalam bahasa Aceh) yang bernama Abu Pang. Abu Pang ini di pakai untuk menunjuk jalan alternatif lain untuk menyerang Benteng Kuta Glee. Untuk menyembunyikan wajahnya, Belanda memasukkan Abu Pang kedalam guci besar agar tidak diketahui oleh orang orang Samalanga.
Karena pengkhianatan Abu Pang ini menyebabkan jatuh nya Benteng Kuta Glee yang sudah bertahan selama 30 tahun menghadapi kekuatan militer Belanda dan Panglima Sa'id dinyatakan gugur dalam pertempuran ini.
Menurut cerita beliau, Panglima Said ini kebal senjata akan tetapi karena di berondong dengan sejata bertubi tubi menyebabkan tubuh nya remuk.
Kejatuhan Benteng Kuta Glee saat pasukan Belanda di pimpin oleh Van Heutz setelah berusaha keras menaklukkan Benteng ini selama tiga tahun. Di ceritakan bahwa JendralVan Heutz ni juga gugur di Batee Iliek, serta di kuburkan di dekat bukit dekat Benteng Kuta Glee.
Untuk mengenang peristiwa heroik itu, pemerintah daerah sudah membangun sebuah Monument , di sekitar perbukitan. Monment itu di kenal dengan nama Monument Benteng Kuta Glee.
Diharapkan dengan adanya monument tersebut, generasi muda Aceh tetap mengenang jasa para syuhada Aceh dan tidak pernah melupakan pergolakan luarbiasa yang terjadi disana selama 30 tahun.
" DALAM SETIAP PERJUANGAN DI ACEH SELALU MELAHIRKAN "CUAK" dan SYUHADA" yang berdosa dan berpahala.
Semoga tulisan ini bisa menjadi penambah sejarah Aceh di Samalanga, serta menginspirasi penulis lain untk menulis lebih detil danbagus lagi tentang sejarah Benteng Kuta Glee.
Sumber : https://nl.wikipedia.org/wiki/Atjehoorlog dan cerita nara sumber penduduk Batee Iliek.
#Mohon VoteUp dan Commentnya.. !!