Imam Abu Hanifah VS Atheis || Jilid 2
Mendengar mimpi tersebut Abu Hanifah berkata "Allah telah mengajarkanku ta'bir mimpi. Kalau engkau izinkan maka aku akan mentakbirkan mimpimu itu".
Hammad pun mengizinkan. Maka mulailah Abu Hanifah menta'bir mimpi itu. "Dusun yang luas dan indah adalah agama islam. Pohon yang berbuah adalah para ulama. Batangnya yang tersisa adalah engkau. Babi yang memakan buah, daun serta cabang dan rantingnya adalah atheis sementara hatimau yang membunuhnya adalah aku. Jelas ini adalah mimpi yang baik. Maka pergilah engkau ke medan perdebatan, insya Allah aku akan bersamamu".
Source
Mendengar itu, gembiralah Hammad dan ia segera berangkat menuju ke sebah mesjid yang menjadi arena perdebatan itu diiringi oleh Abu Hanifah. Disana orang-orang sudah pada menunggu. Khalifah pun ikut hadir.
Tak lama kemudian, tampillah atheis dan langsung naik ke atas mimbar smentara Hammad duduk diatas kursi yanberhadapan dengan mimbar itu. Disamping beliau berdiri Abu Hanifah.
Atheis itu memulai perdebatan dengan pertanyaan pembuka"Siapa yang akan menjawab prtanyannku?" Abu Hanifah menjawab "Sebut saja pertanyaanmu, insya Allah orang yang mengetahui yang akan menjawabnya".
Mendengar sahutan Abu Hanifah , atheis itu berkata "Siapakah kamu wahai anak kecil? Sudah banyak para ulama yang punya ketinggian dankebesaran serta mengenakan baju baju dan sorban besar kalah dalam berdebat denganku, apalagi kamu yang masih kecil."
Source
Abu Hanifah berkata " Allah tidak memberikan ketinggian dan kebesaran pada mereka yang mengenakan baju dan surban besar. Akan tetapi seperti firman Allah Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. Jadi ketinggian dan kebesaran terletak pada berilmu atau tidaknya, bukan pada baju dan surban besarnya.
"Jadi engkau yang akan menjawab pertanyaanku?" kata dahri. "Benar, dengan taufik Allah, akulah yang akan menjawab pertanyannmu", sahut Abu Hanifah.
#Bersambung...
#Dinukil dari kitab Jauharat Tauhid karya Syekh Ibrahim Al Bajuri