Kedatangan UAS Ke Unimal Yang Menceritakan Tentang Nenek Moyang Orang Aceh
Ustadz Abdul Somad pada Senin (12/3/2018) sore, juga berceramah di Universitas Malikussaleh (Unimal) yang diadakan di Stadion Mini dalam Kompleks Bukit Indah, Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe.
Kegiatan itu diadakan dalam rangkat dies natalis ke-29 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimal.
Dalam ceramah nya tersebut Ustadz Abdul Somad menyatakan bahwa ia sangat senang berada di Aceh, mulai dari penyambutannya ia mengapreasiasi masyarakat Aceh karena ia di sambut dengan tarian yang di tarikan oleh para anak kecil.
Dalam ceramah yang bertemakan “Meneladani Rasulullah Sebagai Entreprenuer Sejait”. “Tema ini sengaja kami pilih agar jamaah tercerahkan bagaimana sebenarnya kunci sukses Muhammad SAW, menjadi teladan bagi umat sebagai seorang pengusaha,” ungkapnya.
Dalam tausyiah yang diadakan di lapangan sepak bola kampus Bukit Indah Unimal, ia tidak banyak berceramah karena ia menyatakan bahwa sebelum nenek moyang ia masuk Islam, nenek moyang masyarakat aceh terlebih dahulu memeluk islam “Saat nenek moyang saya menyembah pokok kayu,batu,lembu, hantu, nenek moyang orang aceh udah masuk islam, jadi saya Cuma berbagi cerita saja disini” ujarnya.
Penceramah yang biasa di sapa dengan UAS ini mengatakan bahwa ia awalnya terkejut ada berita yang menyatakan bahwa Masyarakat aceh sudah mencarter pesawat untuk menjemput kedatangan ia,bahkan salah seorang sahabat nya mengirim pesan lewat aplikasi whatsApp yang berisi bahwa ia kagum melihat kehebatan Ustadz Somad sampai-sampai masyarakat acehmampu mencarter pesawat untuk dia, sontak berita ini membuat ia marah karena ia paham sekali sejarah aceh “Jangankan mencarter pesawat bahkan berkat uang orang acehlah Indonesia mampu membeli pesawat pertama kali”
Memang benar yang di bilang ustadz UAS tersebetu karen aceh punya jejak penting dalam sejarah penerbangan di Tanah Air. Pesawat pertama milik Indonesia yang bernama Dakota RI-001 merupakan hasil sumbangan masyarakat Aceh.
Ada cerita di balik pembelian pesawat pertama RI itu. Salah satunya dari keluarga Nyak Sandang yang ikut menyumbang untuk pembelian burung besi tersebut. Saat itu masyarakat Aceh sangat antusias untuk memberikan sumbangan kepada RI untuk pembelian pesawat pertama RI itu. Khususnya warga Lamno, Aceh Jaya. Seruan untuk menyumbang datang dari seorang ulama yang disegani dan dihormati. Dia adalah Abu Sabang atau Muhammad Idrus.