Kisah dari Pedalaman Sebuah Epos Perang
Kisah dari Pedalaman merupakan sebuah buku yang berisi sejarah perjuangan, epos perang mempertahankan kemerdekaan Repubik Indonesia di Sumatera Utara dan Aceh. Buku ini ditulis oleh salah seorang pelaku sejarah Kolonel Arifin Pulungan.
Sebelumnya buku ini diterbitkan dua jilid dalam bentuk stensilan, tapi pada cetakan kedua dilakukan perbaikan dan diterbitkan dalam satu buku dengan penambahan data, foto dan peta kejadian.
Arifin Pulangan dalam bukunya ini menulis dengan cermat kisah-kisah perjuangan semasa revolusi kemerdekaan dan perang gerilya dalam hutan-hutan belantara dalam menentang penjajahan, sebuah pengalaman yang paling berharga dalam sejarah yang dituangkan dalam bentuk buku.
Perang gerilya yang dijalaninya terbentang mulai dari Sumatera Utara hingga ke Aceh, dari dataran tinggi Tanah Karo, di alam bebas Tanah Alas dan Gayo, hingga hutan lebat di Blangkejeren dan Aceh Selatan dan Aceh Tenggara. Karena itu buku ini sangat menarik untuk dibaca dengan kisah-kisah heroism di dalamnya, yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi generasi muda.
Buku setebal 326 halaman ini dibagi dalam XIX bagian (BAB). Pada bagian pertama berisi kisah awal proklamasi dan kisah Arifin Pulungan masuk ke sekolah Kadet Brastagi. Bagian kedua diberi judul “Pahlawanku Selamat Berjuang” berisi tentang awal mula keterlibatan Arifin Pulungan dan pertempuran melawan penjajahan Belanda.
Kemudian bagian ketiga membahas tentang gencatan senjata dan persetujuan perjanjian Linggar Jati antara Pemerintah Belanda dengan delegasi Republik Indonesia. Yang kemudian dilanjutkan ke bagian keempat tentang “Erkata-Bedil” diteruskan ke bagian lima “Meninggalkan Medan Area”.
Sementara itu bagian keenam isi buku ini menceritakan tentang Arifin Pulungan dan pasukannya yang menuju ke Aceh setelah perjanjian Renvile, konsekuensi Renvil dan kegiatan resimen IV di pedalaman (bagian enam dan tujuh).
Selama kepindahannya ke Aceh, dari gerilya di hutan-hutan ia sampai ke Kutaraja (kini Banda Aceh), perjalanannya ini digambarkan dalam nagian kedelapan dengan judul “Menuju Kutaraja Kemudian Pada Staf Divisi.”
Setelah itu “Perang Kembali” ditulis pada bagian kesembilan, “Mijn Deppere Jongens Van Resimen IV” pada bagian sepuluh. “Kembali dari Garis Depan dan Bertemu dengan Rombongan Perwira AMN yang Berlongmarch dari Pulau Jawa” di bagian ke sebelas, dan “Aceh Daerah Modal Republik Indonesia” pada bagiak kedua belas.
Yang tak kalah menariknya adalah pada bagia ke tiga belas yang berisi tentang “Laporan dari Berbagai Medan Pertempuran,” yang kemudian dilanjutkan ke bagian selanjutnya dengan judul “Mondar Mandir Kutaraja-Medan Sebagai Anggota Delegasi Republik Indonesia Pada LJC1.”
Sementara bagian kelima belas sampai bagian ke dua puluh sembilan berisi tentang: Penutup, Lampiran-lampiran, Terjemahan, Indek, dan Daftar Blibiografi. Buku ini sangat menarik untuk dibaca oleh siapa saja, baik mahasiswa, akademisi, masyarakat umum, serta para pecinta sejarah perjuangan bangsa.
Buku Kisah dari Pedalaman karya Arifin Pulungan Sumber