Jenjang Lembaga Pendidikan Pada Masa Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh Darussalam merupakan salah satu kerajaan Islam terkemuka yang pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Ada tiga lembaga khusus yang menangani pengembangan ilmu pengetahuan di Kerajaan Aceh Darussalam.
Abdurrahman Kaoy menjelaskan, ketiga lembaga tersebut adalah: Balai Setia Hukama, Balai Setia Ulama, dan Balai Jamaah Himpunan Ulama. Fungsi ketiga lembaga tersebut adalah: Balai Setia Hukama merupakan tempat berkumpulnya para ilmuan hukama (ahli pikir) dan cerdik pandai untuk membahas dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Kemudian Balai Setia Ulama bisa disamakan dengan Jawatan Pendidikan dan Pengajaran. Sementara Balai Jamaah Himpunan Ulama merupakan study club tempat para ulama dan sarjana bertukar pikiran dan membahas masalah pendidikan dan ilmu
Pengetahuan.
Atjehsche Volkschool pendidikan dasar di Aceh masa kolonial menggantikan sistem pendidikan Meunasah Sumber
Abdurrahman kaoey menambahkan, upaya pembinaan kader dan penyebaran ilmu pengetahuan telah merata ke seluruh wilayah negara Aceh Darussalam, baik di kota bahkan kepelosok desa. Pendidikan bertingkat dan berjenjang dari yang rendah sampai ketingkat tinggi disponsori oleh ulama dan umara. Dalam upaya pembinaan kader dakwah mempersiapkan calon ulama dan umara dibuka pendidikan yang berjenjang merata di seluruh negeri di Banda Aceh Darussalam, bahkan sampai ke desa- desa terpencil.
Jenjang pendidikan tersebut adalah, pertama tingkat Madrasah (Meunasah) di setiap kampung, yang berfungsi sebagai sekolah dasar dimana diadakan menulis membaca huruf Arab, ilmu agama, Fiqh, Bahasa Jawi, Sejarah Islam dan cara bercerita. Disamping sebagai sekolah, Meunasah juga sebagai tempat musyawarah dan pusat kegiatan masyarakatnya di desa dan sebagai tempat penginapan gratis untuk para remaja lelaki dewasa dan tetamu pria.
Jenjang pendidikan kedua disebut Rangkang, yang merupakan pendidikan tingkat lanjutan dari Meunasah dimana diadakan di setiap mukim, tenaga pengajar tetapnya disebut Tengku Leube. Pendidikan ini dapat disamakan tingkat SMTP sekarang.
Tamat dari Rangkang baru bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, yakni Dayah (Zawyah). Di setiap wilayah Uleebalang dalam Kerajaan Aceh dibangun Dayah yang pada umumnya berpusat di Mesjid. Pendidikan Dayah dapat disamakan dengan pendidikan tingkat lanjutan atas atau SMA sekarang. Jenjang selanjutnya adalah Dayah Teungku Syik, pendidikan ini dapat disamakan dengan pendidikan tingkat tinggi dimana diajarkan berbagai pengetahuan agama Islam secara luas dan dalam.
Keempat pusat pendidikan ini merupakan dapur yang telah mencetak kader ulama, pemimpin, muballigh, imam dan khatib serta mujahid-mujahid dakwah yang berkualitas tinggi yang mampu menyemarakkan syiar Islam keseluruh penjuru negeri di rantau Asia Tenggara. Para alumni dari Dayah Teungku Syik banyak yang menjadi pemimpin, ulama dan fuqaha kenamaan yang namanya harum sepanjang sejarah berkat usaha dan karya-karya mereka.
Masjid Idrapuri tahun 1880 Sumber
Pada masa Kerajaan Aceh Darussalam, di dipusat kota Banda Aceh Darussalam terdapat tiga buah mesjid yang indah dan padat dengan berbagai kegiatan-kegiatan ibadah, dakwah dan pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan. Dari ketiga mesjid ini terpancar sinar syariat peradaban ummat manusia. Pengaruh mesjid sangat terasa dalam segala segi kehidupan masyarakat Aceh, diantara mesjid yang paling berpengaruh itu adalah :
Mesjid Baiturrahim, mesjid ini berfungsi sebagai pusat kegiatan ibadah dan kegiatan ilmu dalam Keraton Daruddunia terutama dalam bidang ilmu politik, hukum dan Tata negara.
Mesjid Baitul Musyahadah, mesjid ini merupakan pusat kegiatan ilmu dan kebudayaan dalam kota Banda Aceh Darussalam, disamping fungsi dasarnya sebagai pusat ibadah dan dakwah Islamiah.
Mesjid Jamik Baiturrahman, mesjid Jamik ini disamping sebagai pusat ibadah juga merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi (Al Jamiah) yang termaju di Asia Tenggara, waktu itu mesjid yang diperlengkapi dengan berbagai sarana pendidikan tinggi (Takhasus). Di mesjid Jamik ini berhimpun para ulama besar, para ilmuan dan sarjana terkemuka bukan hanya yang berasal dari daerah Aceh, tapi juga dari Turki, Aceh, Mesir, Persia dan India.
This is a history, not a review. A good review should have an atom of thoughts, not just sharing information about something. If you are having issues understanding the concept of realityhubs, this post would help you understand.
Realityhubs Community Manager
Need help? Chat with us on Discord.
[Realityhubs-Team]
Congratulations, your post has been selected by the @tys-project curator to get UPVOTE. Continue to share your content using the #actnearn tag. We are here to support great content creators on the ActnEarn platform. Learn more about @tys-project at this link.
If you are interested in supporting us, please delegate Steem Power through this link 25, 50, 100, 250, 500, 1,000, 2,500, 5,000, 10,000.