Bacaan niat puasa Ramadan adalah: Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri Romadhoona haadzihis sanati Lillahi ta'ala
Selain membaca niat puasa, orang biasanya melakukan mandi besar untuk menyambut bulan Ramadan. Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mursyidah Thahir mengatakan mandi menyambut Ramadan ini hukumnya sunah. "Pada dasarnya, semua yang tidak diwajibkan menjadi sunah kalau ada tujuan yang baik.
Dasar mandi menyambut Ramadan ini, menurut dia, ada pada Surat Al-Anfaal ayat 11 yang artinya, "Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman dari pada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengan telapak kaki."
Mursyidah menjelaskan ada empat makna dari ayat tersebut. Pertama, mandi untuk mensucikan badan; kedua, mandi untuk menghilangkan bisikan dan gangguan setan; ketiga, mandi untuk menguatkan hati, dan keempat, mandi guna meneguhkan pendirian. "Jadi bukan saja hati yang suci, tapi badan juga suci,
Lantas bagaimana niat untuk mandi menyambut Ramadan? Mursydah mengatakan tak perlu repot menghafal niat dalam bahasa Arab jika memang belum bisa. "Ucapkan saja, 'Saya niat mandi menyambut bulan suci Ramadan sunah Lillahi ta'ala'," kata Mursyidah mencontohkan.
Adapun Tata cara mandi menyambut Ramadan ini sama seperti mandi wajib ketika bersih dari haid, usai nifas, dan setelah berhubungan suami istri. Air mandi harus menyentuh kulit dan seluruh tubuh dari ujung rambut sampai kaki. Perhatikan bagian tubuh yang tersembunyi, seperti belakang lutut, lipatan daun telinga, sela-sela jari tangan dan kaki, sampai bagian kemaluan.
Mandi menyambut bulan Ramadan ini disarankan dilakukan pada sore hari seperti mandi sore atau sebelum salat tarawih dengan membaca niat tadi.