Soal Cinta di Buku Puisi Festival Cahaya
(Model Foto : Dian Harun)
Puisi dengan tema "Cinta" masih sering kita temui dalam berbagai puisi karya penyair-penyair di Indonesia dan negara lainnya. Sebab cinta, sudah menjadi santapan dan prilaku yang setiap saatnya ada dalam kehidupan kita sebagai manusia. Apalagi berbicara cinta kepada seseorang yang kita kasihi, kita sayangi, kita sukai.
Sebelum kita menulis puisi cinta pun, ruh dan jiwa kita sudah sampai pada cinta itu sendiri. Tetapi yang harus kita perhatikan dalam menulis puisi cinta, bagaimana setiap lariknya memiliki kandungan makna yang dalam. Terlebih bagaimana caranya seseorang yang membaca puisi cinta kita dapat ikut merasakan dan memahaminya sampai terasa suhu yang menggebu di dalamnya.
Saya terbiasa menulis puisi cinta dengan diksi-diksi yang sederhana. Namun masih tetap memperhatikan gaya tutur yang puitis serta menambahkan bumbu majas di dalamnya. Tidak hanya itu, bunyi dalam puisinya pun musti saya bangun dengan kokoh dan berirama. Sehingga puisi dapat dengan nikmatnya ketika dibaca biasa atau diapresiasi dalam bentuk pementasan pembacaan puisi, dramatisasi, dan musikalisasi puisi.
Seperti yang pernah saya tulis dalam buku kumpulan puisi "Festival Cahaya" yang terbit tahun 2017 lalu. Salah satu puisi yang saya sukai dari 69 puisi, adalah yang berjudul "Menemukanmu". Sebelum saya bahas lebih lanjut lagi. Silahkan baca dan perhatikan puisinya terlebih dahulu.
Puisi Ihsan Subhan
MENEMUKANMU
Aku menemukanmu pada dinding bisu
Pada bayang bayang papan pintu
Engkau masuk ke kamarku lagi
Tanpa permisi menari nari
Aku menemukanmu dalam bola lampu
sinar mata yang terus menjalar
Engkau pelengkap setiap malam
Di kamarku yang sempat tenggelam
Aku menemukanmu di dekat jendela
Menyelinap pada kaca-kaca
Engkau tertiup angin dan badai
Bersama daun-daun terkulai
2017
Pada puisi tersebut jika ditelaah dengan sangat sederhana. Bahwa dari judul "Menemukanmu" sudah nampak imajinasi kita terhadap subjek yang akan dibahas di dalam isinya.
Pusi yang bertemakan cinta di atas dari bait pertama sudah terasa juga rima yang dihasilkannya merupakan rima canpuran. Banyaknya repetisi huruf vocal dan juga konsonan membuat daya bacanya terasa nyaman dan cocok sekali dijadikan syair untuk sebuah lagu. Maka kita sepakati bersama, puisi di atas sudah memiliki kriteria pas sekali untuk dijadikan lagu atau membuatnya menjadi bentuk lain yaitu "Musikalisasi Puisi"
Selain itu, dalam setiap baitnya di larik pertama ada pengulangan kalimat, selain berfungsi untuk penegasan makna, repetisi ini juga disengaja disusun untuk menambah estetika dalam puisi, untuk dibacakan secara verbal.
Singkat telaah. Puisi saya tersebut dilihat dari pesan yang ingin disampaikannya, yaitu bagaimana kita selalu tabah dalam menjalankan sebuah kerinduan yang terjadi pada saat kita sedang sendiri di kamar atau di ruang-ruang lainnya. diksi 'lampu', 'jendela', 'pintu', 'dinding', dipetakan dengan sengaja agar puisi terkesan dekat sekali dengan pembacanya. Diksi-diksi tersebut pun tidak akan membuat bingung si pembaca.
Saya yakin dalam keseharian kita sebagai insan yang tinggal di dunia ini dengan anugrah cinta dan rindu. Pasti pernah mengalami hal-hal yang dideskripsikan dalm puisi "Menemukanmu".
Kita yang sering menjadi gila dengan membayangkan kekasih kita berada di dekat kita. Bahkan ia selalu masuk tanpa diduga dalam mata kita yang silap. Seolah olah kekasih kita tubuhnya masuk lewat pintu, matanya muncul di lelampu ruangan. Wajahnya tampak di sekotak jendela. Bukankah itu keadaan yang romantis bagi kita?
Itulah tadi ulasan dan proses kreatif saya dalam menuliskan puisi dengan tema Cinta. Semoga bermanfaat. Salam puisi tak henti henti. - Ihsan Subhan
(Cianjur, 2018)