You are viewing a single comment's thread from:
RE: Tradisi Nujuh Likur Dalam Puisi
Terima kasih bang @apilopoly. Alhamdulillah. Belajar dan terus belajar. Semua punya kesempatan. Angkatlah tradisi lokal kita sebagai referensi tulisan kita. Agar ruh tulisan bisa menyatu dengan apa yang mau kita sampaikan. Tapi apapun itu bisa kita tulis, dan tulislah dengan bahasa sendiri. Saya selalu seperti itu. Menjadi diri sendiri itu akan lebih asyik. Termasuk dalam bahasa tulisan. Semangat dan sukses untuk kita semua. Spesial teman-teman Stemian Jakarta dan Steemit Budaya. Semangat !!!!