Temani langkahku
Keluh kesah begitu terasa
angin malam membelai rindu
sang perak malam menertawakan ku
bahkan bintang-bintang pun
tak pernah tersenyum kepada ku
awan tipis menepis waktu
menghalangi cahaya
tuk menemui ku
menegakan kepala disela duka
mengharap sang mentari dapat melihatku
tapi apalah daya
tiada makhluk langit yang menginginkanku
menatap sungai mengalir deras
tepat berada disamping tubuh ku
seulas senyum terukir
untuk kebodohanku
betapa konyolnya aku
mengharap sang langit
untuk temani ku
padahal bumi selalu jadi pengiring langkahku