Kumpulan Puisi (Catatan Kecil Yuknga)
yuknga
Setiap orang memiliki ekspresi yang berbeda terhadap lingkungannya. Ada ekspresi suka, duka, ketawa, sedih, benci, marah dan sebagainya. Mereka selalu mengekspresikan sesuatu dengan caranya masing-masing. Ada yang lewat lagu dan ada juga yang lewat puisi.
Pada kesempatan kali ini saya akan sharing beberapa puisi dari yuknga. Yuknga, yang bernama asli Ikbal adalah seorang yang ingin merekam kehidupan dengan puisi, secara tertulis. Beliau mengatakan bahwa dengan puisi dia bebas menumpahkan segala perasaan. Dan saya sendiri salah satu orang penikmat puisi dari Yuknga. Puisinya sebagai berikut:
Aku sering lupa tentang buku itu Buku harianmu yang diam diam kau simpan dalam kamar tidurku, tepatnya aku tidak tau kapan, aku sering lupa.
Kau adalah inspirator terbaik yang pernah duduk satu meja denganku, meneguk kopi nikmat buatan tangan lelaki di persimpangan jalan Meugit Ujong Rimba itu.
Kopi penuh wibawa, yang selalu terjaga maruahnya.
Kita sudah jauh dari kata mesra, kerinduan menikam nikmatnya bersama, kau pergi entah kemana dunia
Aku sering lupa, untuk membaca pesan yang mungkin kau simpan dalam buku harianmu itu.
Disini, di hujung desa
Aku sering menunggu pagi tanpa puisi puisi, tanpa ilusi-ilusi.
Aku sudah tidak mampu memelihara khayalan, sudah fakir pelukan, sudah mati ditelan kegelapan.
Aku sering lupa, kau sudah tiada.
To be continue...
(Yuknga:75)
MAAFKAN DOAKU
Maafkan doaku... Pernah kumohon padaNYA Agar karma ditimpakan pada hidupmu Lalu kau menderita bersamanya dan aku bisa menyaksikan dengan rasa tak bersalah.
Maafkan doaku
Pernah kupinta padaNYA
Supaya apa yg kau bilang bahagia
Berubah menjadi sengsara derita
Dan penyesalanmu setimpal denganku
Maafkan doaku....
Untuk setiap harinya
Kau selalu kusebut tak pernah lupa
Bukan untuk kebaikan dan kesenangan
Melainkan untuk balas dendam,agar kau meronta ronta dalam kepedihan.
(Yuknga:75)
KITA SAMA-SAMA TAU
Kita sama sama tau Bahwa jantung kota sangat menyiksa Lalu trus mencoba menerka Bayangan kekayaan yg mereka punya
Kita sama sama tau
Tentang pembicaraan politikus dunia
Lalu kita diam saja
Bersuara pun tiada guna kurasa
Salah bicara masuk penjara
Karna kita rakyat biasa
Kita sama sama sakit
Menanggung rindu untuk keluarga
Sudah sangat lama mendera jiwa
Kapan kita siap untuk berjumpa?
Pertanyaan yg menantang nyawa
(Yuknga:75)
KITA
Kita pernah jalan berdua Menenteng tas masing masing Menuju kantin andalan kita di sekolah
Kita pernah duduk berdua
Dibangku itu,pada satu waktu
Aku memesan Sekotak kapur tulis
Sementara kau memesan penghapus
Kita pernah bercita cita
Lalu menyembunyikan kejelasannya
Kita tidak tau satu sama lain
Tapi kita tetap berdua saja
Kita pernah berlama lama
Berbincang bincang sangat jauh
Lalu lupa pulang dan bertemu
Tapi kita tetap berdua saja
(Yuknga:75)
ZAKIAH NURMALA
Kau adalah tujuan pulang, kau adalah puisi indah yang wujud dari kedalaman hati. Dimana setiap hari lelah tak kutemui adanya, hnya dengan sebuah nama kobaran semangat jiwaku meningkat pesat, jiwa juangku tidak pernah selesai rasanya.
Zakiah nurmala, bagiku segenap syair dan kalimat2 panjang yang tlah kutuliskan disepanjang zaman, hanya mengisahkan tentang caraku menjelaskan bagaimana luasnya yang kusebut rasa.
Kau tertata rapi atas garisan garisan itu.
Kau tujuan pulang, setelah bertahun2 merengkuh dunia, berhutang pandangan denganmu, aku seperti terbunuh oleh rindu yg tak bertuan, entahlah aku semakin tidak mengenalinya.
Semenjak hari itu, lambaian tanganmu masih kusimpan dalam halaman jiwa, dan tudungmu berwarna merah yang kau kenakan waktu itu masih mewarnai kegelisahan yang kupunya saat ini.
Hal kecil tentangmu,mampu mengubahku menjadi lebih baik, kau harus tau itu.
(Yuknga:75)
AKU SAMPAH
Aku adalah sampah Yang tiada tempatnya Aku adalah barang bekas Yang tak di mengerti orang kaya
Aku terbuang dari asalku
Ditemani teman-teman baru
Dan sekelompok serangga kecil
Yang suka hinggap pada barang busuk
Aku adalah sampah
Di pinggiran kantor pejabat negara
Mungkin sebentar lagi akan di bawa
Ke tempat penimbunan yang nyaman
Aku adalah debu-debu
Yang sering dibersihkan dari dasi mahal
Mereka benci keberadaanku
Mereka tau, sampah tetaplah sampah
(Yuknga:75)
BUNGA PAGAR
Lihatlah dirimu Bisu di kebisingan alam Merekah tapi tersiksa jiwa Kau setangkai bunga pagar
Seolah tak berhak apa-apa
Selain menunggu perintah
Mendiamkan kata-katamu
Hingga meleleh menjadi air mata
Bangkitlah walau sehari
Jangan hanya berharap petunjuk
Kau tidak tersesat dalam cintamu
Kita sama-sama tau jalan yang benar
Jangan selalu tundukkan kepala
Buka wajahmu yang sudah tersiksa
Biarkan mereka tau kau sengsara
Terpasung oleh kejahatan keputusan mereka
(Yuknga:75)
To be continue...
Yuknga itu siapa? Rival atau seseorang yang lain? maklum tidak familiar dengan nama itu
Bukan saya bang, tapi seseorang yang ingin bangun.
Maju terus @teukurival
Siap @batavia
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by teukurival from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.