Saat Gerhana Bulan Total
Di kehidupanku yang tenteram, malam memampangkan cadar
dari gerhana bulan total yang perlahan memudar.
Warna terang sepotong kue bundar keperakan selepas magrib
kian membesar, dan membesar; tak lagi menyabit.
Seekor codot terbang berputar-putar dekat bubungan,
berbagi jerit.
Di Timur bulan tersenyum, barangkali mendedahkan hikayat
Bulan dan Khairan yang menggetarkan seorang Husni Djamaluddin,
sang penyair Makassar. Angin mengirim dingin, langit memberi
warna lain, dan gemintang meriwayatkan usia galaksi semisteri
penciptaan. Ada harum tembakau dibakar menguar.
Allah, akan ke mana langkahku yang lelah?
Sementara malam dan ketenteraman tak henti bersubhanallah.
Sepanjang zaman, sepanjang Kau permulakan amsal.
Isya pun purnama digenangi sinar bulan.
Aku masih belajar bahwa keindahan
kadang sejalan dengan kepedihan.
Memcoba memahami fenomena dari dua sudut pandang berbeda untuk memantik kearifan, salam karya buatmu @rohyatisofyan
Gerhana bulan itu indah dan momen langka untuk kita. Alhamdulillah, bisa memuisikannya, @mghufroncholid31