Saat Rerintik Rinai Dini Hari
Saat rerintik rinai dini hari.
Menetes jatuh menyapa sepi.
Menitik lembut merangkul sunyi.
Hati tersentak menerjang ilusi.
Mengetuk daun jendela mimpi.
Dan gerimis turun perlahan.
Asa merangkak dari peraduan.
Berjalan tertatih melintas awan.
Terseok-seok ke awang-awang.
Di pekat keremangan malam.
Tiada manis senyum rembulan.
Tanpa indah kerlip sang bintang.
Tiada percik sinar kunang-kunang.
Jangkrik pun enggan berdendang...
Aku termangu, bermenung diri.
Hanyut di hening renung religi.
Tanya pun hadir silih berganti.
Tentang hidup di ridhai Ilahi.
Gerimis perlahan-lahan tawarkan jeda.
Langit urung semburkan air mata.
Namun, tetesan ini berganti rupa.
Bulir bening menyapu bola mata.
Saput gurat kecamuk dan tersisa...
Isak luluhkan pertahanan telaga hati.
Lebur dalam memaknai hidup hakiki.
Tangis saksi bisu perenungan diri.
Disaat rerintik dini hari...
Rintik hujan menawarkan kesenduan hati