[puisi] perjalanan menuju kegilaan sempurna (2)
dingin...
hujan tak pernah berselang,
merencah waktu,
memperlambat semua yang tak jua selesai...
siang ini gerimis...
seperti kemarin, dan kemarin,
titiknya siramkan dingin,
anginnya balurkan gigil...
aku kesepian...
jalan menujumu masih terlalu jauh,
sementara camar di ujung karang masih sampaikan isakmu,
diantara tangisan langit dan tiupan bayu, aku masih menyusun langkah ke arahmu...