(Puisi) Anomali kehidupan
Banyak tak sadar akan tingkah laku
Banyak tak perhatikan akan berbicara
Mereka berbicara tanpa rasa malu
Berteriak menghina dan menjatuhkan
Tapi sepenuhnya adalah bayangan diri
Tak usah bersantun jika mulut masih berkata sadis tentang agama
Tak usah bermanis-manis jika mulut masih meminum kamer
Tak usah menjilat jika mulut masih mengunyah bangkai
Menebarkan mewangi yang semerbak harum syurga
Terhirup menimbulkan luka seperti terpanggang api nereka
Manusia tetaplah manusia
Tidak bisa menjadi dewa yang di agung-agungkan
Banyak bercerita tentang indahnya taman firdaus
Tapi nyata hanya dilihat gemuruh awan panas disertai guntur
Bukan bercengkrama apa lagi bersanda gurau dengan malaikat
Melainkan berpeluk mesra dengan iblis
Menelanjangi keimanan dengan ketamakan dan kesombongan
Memperkosa agama dengan tangisan mengharu biru
Apa ini kehidupan yang nyata ?
Mereka yang berkata cintailah cinta
Tapi mereka juga yang mengibiri cinta
Mereka yang berteriak akulah belahan jiwamu
Tapi mereka adalah penguasa atas dirimu
Bukan aku tidak suka cerita indahnya dunia
Bukan aku cinta pada indahnya sebuah mimpi
Tapi inilah anomali kehidupan nyata
Teringat aku pada sebuah kalimat dari soe hok gie
"Lebih baik aku di asingkan daripada menyerah kepada kemunafikan"