Pilihan atau Takdir
Jodoh adalah misteri waktu, misteri sosok, misteri tempat dan misteri-misteri lain yang akan terungkap oleh masa. Sampai saat itu tiba, kita tidak tau siapa yang akan menjadi jodoh kita, dan kapan kita berjumpa dengannya. Siapapun dia, itulah yang terbaik untuk kita, ataupun yang paling pantas dengan kita. Karena jodoh adalah cerminan diri. Kepantasan adalah poin penting untuk bersatunya dua hamba Allah subhanahu wa ta'ala.
Berbicara tentang jodoh, memiliki dua pandangan yang berbeda, yaitu pandangan bahwa jodoh adalah takdir dan pandangan bahwa jodoh adalah pilihan. Pandangan takdir ketika kita mengakui bahwa jodoh seseorang itu telah ditentukan oleh Tuhan, sehingga tidak perlu berusaha atau melakukan upaya apapun untuk mendapatkan jodoh. Sebaliknya, pandangan pilihan mengakui bahwa jodoh semata-mata adalah pilihan yang melibatkan keputusan dan kehendak manusia tanpa melibatkan Tuhan.
Allah Ta'ala berfirman:
"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga). " (QS. An-nur : 26)
Lantas bagaimana jika dia yang kita cintai bukanlah jodoh kita?
Cinta selalu ingin memiliki, tapi terkadang takdir berkata lain. Tapi ingatlah, ada Allah yang mencintaimu. Allah menyayangimu, dan dia akan selalu memberikan yang terbaik untukmu.
Renungkannlah firman Allah berikut:
"Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216).