(Poetry) Mata Senja
Ikrar kirana senja dari mata perempuanku
senyawa sinarnya menembus batas jiwa kata
tersenyum, tenang di altar puisi rahsa
Aku... hanya sewujud pena yang melukis mantra
mantra tentang bisik kembang asmaralaya di tubuhmu
tubuhmu yang menyenandung citra sabda kama.
Masih, aku di jendela kamar ilusi ini
takjub menikmati sinaran di matamu, dewi
dan tak kira lelah menerjemah kangen
di desir napas sastra fi'li
cumbuku diam dalam senyum
terhenti jejak lara oleh langit kagum.
Perempuanku...
bisakah kau-dengar nada-nada puisi dari lembah paruku?
Sebab makna bismi yang mengudara telah bergema
dari ke-khusyu'an doa, teruntuk engkau kasihku nyata.
Masih, aku lelap di keteduhan matamu itu
tanpa ingin beranjak sedikitpun
tak harap ada waktu sedetikpun
dan biarlah lembut puisi di bibirmu membangunkanku
untuk sekedar kata : kau adalah aku
kemudian senja menyaksi manusia kita
kita sepasang rusuk di buku takdir-Nya.