Sebutlah Aku Meski Sekali Saja
Di persimpangan ini
Kita memilih jalan menjurus masingmasing
Mungkin memang waktunya berpisah
Hanya saja satu kupinta
Sebutlah aku meski hanya sekata
Lalu biarkanlah terbang bersama gemawan di kuncup mawar
Saat pagi terlalu subuh tuk berbenah
Dan memang kita pun benarbenar berpisah
Hanya bekas luka bernanah membaja dan terpampang di etalase-etalase
Toko
Sedang jalan yang menelanmu bertahun lalu
Tak pernah benar-benar kutahu kemana hendak menuju
Kota yang kau ceritakan itu adalah satu-satunya petaku
Entah apakah kau benar-benar sampai
Di sini aku masih menunggumu
Dengan buntalan janji kita yang sempat kusimpan dalam laci kepala
Mengerami lumba-lumba
Di persimpangan ini
Bersama jejak yang masih membaja
Entah masihkah kau akan kembali
Hanya satu pintaku
Sebutlah namaku sekali saja
Mungkin dengan itu mimpimu tak begitu jauh