Tangisan Bumi
Matahari pagi mulai memberikan senyum untuk memulai pagi dari awal kehidupan.
Ia memancarkan kharisma melalui sinarnya, menandakan seluruh makhluk hidup yang ada di sunia untuk bangun.
Luapan cahayanya menggeserkan embun pagi.. Memberikan kedamaian yang nyata dalam pagi yang sejuk.
Matahari pun menyapa oleh bumi. Menandakan mulainya aktivitas mereka
Berdua menjanjikan kehidupan pada makhluk yang ada di dunia
Matahari pun selalu menepati janji.. Dan hilang digantikan bulan dan esok harinya ia kembali datang, selau tepat menyinarkan cahayanya, tak pernah berdusta kepada alam.
Bumi berkeliling, berputar dan mengalami rotasi juga perubahan yang disebut revolusi, siang malam dan pergantian musim, semuanya sudah di kehendaki dan diatur dengan baik oleh sang illahi.
Saling berkontribusi untuk membuat kehidupan di dunia menjadi lebih asri.
Tapi di era Millenial ini..
Bumi sudah kehilangan rambutnya.
Para manusia tamak mengubahmu menjadi tandus dengan membakar rambutmu (hutan) di segala penjuru tempat
Bumi tak lagi menyapa dengan senyum.
Melihat suatu mikrooorganisme yang disebut manusia beramai ramai melukai dan menyakitimu, ketika bahan peledak dengan sengaja disebar di dalam sumber airmu, menghabisi cukup banyak sahabat sahabatmu
Bumi kecewa
Para Manusia tamak mendirikan pabrik kimia yang polutannya dihasilkan itu mencemari udara sejukmu
Bumi berteriak…Saat gerombolan manusia membengkakkan populasinya melebihi daya tampungmu
Bumi marah
Tak lagi menjanjikan kehidupan nyaman seperti dulu di zaman sekarang, dunia indah yang dibalut dengan angan angan mimpinya.
Lapisan ozonmu semakin mengerut dan menipis membuat udara sesak, matahari murka dengan memberikan panas menjadi sepanas api nereka
BurningEarth
Bumi menangis..
Tak berbentuk, tapi amat terasa..
Memang tak terlihat, tapi bisa diraba..
Bumi teriak memang tidak membuat telinga pekak.
Tapi semakin bumi ini menjerit, kita terus dipaksa untuk berfikir, apakah akan ada bumi bumi lain untuk kita jadikan tempat berteduh?.
Aku ingin menyerap hangatnya mentari pagi, menyedot oksigen yang murni semurni bayi yang baru lahir, bermain air biru di laut lepas, bukan air yang menguning layaknya Tai.
Bukan merasakan hantaman panasnya murka matahari, bukan menghirup udara kotor yang penuh dengan Co2, bukan terpaku karena laut sudah tidak lagi boru layaknya pelangi..
hilang..rusak..lenyap..untuk berharap bumi terseyum
Dan aku pun berpikir dan bertanya, kenapa mereka tega?, kenapa mereka sanggup melukaimu?, kenapa ketika engkau tersenyum, manusia malah membuatmu menangis?, hanya karena selembar kertas yang bernama rupiah dan kekayaan semata.
#Follow and upvote
@alghifary
hey you must try this they are offering free 30 days upvote service for limited time. i am using it for 2 weeks, They upvote my every new post Click here to see the offer
@arcange help this post.