Pidie jaya menjelang Pilkada 2018
Kantor bupati Pidie Jaya
Perlu kita ketahui Pidie jaya itu kabupaten yang hanya memiliki delapan kecamatan, salah satu kabupaten terkecil di indonesia sudah Barang Pasti tidak perlu anggaran yang besar untuk membagun nya, Cukup dengan segelas kupi untuk mewacanakan nya.
Nah di 2018 tepat nya di tanggal 27 juni Akan ada Pesta Demokrasi, Rakyat akan memilih Pemimpin nya, Apa yang terlintas di benak kalian khusus nya kaum intelektual intelektual muda dalam keseharian Menikmati Secangkir kopi dengan sedikit Diskusi Tentang Pemilihan Bupati dan menanti siapa yang Pantas dan Cocok untuk menjadi Orang nomor 1 kelak di Pidie Jaya ini, Sungguh Bukanlah mudah untuk Mencari figur Bupati pemegang tahta negri dengan icon adee kak nah, dalica, nasi baryani, dan juga si cantik jelita pantai manohara yang tinggal kenangan di hempas isu kemaksiatan, hingga ditetapkan sebagai pusat titik Gempa tahun 2016 yang lalu.
Cerdas dan Banyak Uang bukanlah jaminan untuk menjadi Bupati, sekarang Negeri japakeh butuh pemimpin dengan sosialiti nya tinggi, berbaur dengan masyarakat dari bawah, Bersaudara tanpa memandang kasta, kaum intelektual pijay harus menyodorkan pemimpin yang demikian untuk membangun Pidie Jaya Paska Gempa Tahun lalu.
Harapan Penulis, Siapa pun Pemimpin Pidie jaya Kedepan, dari bandar baru sampai bandar dua, jangan abaikan perhatiannya terhadap ibukota Pidie Jaya yaitu meureudu, Coba sedikit kita menoleh kondisi ibukota Saat ini persis seperti "asam", tidak ada petinggi atau pejabat Pemerintah Pidie Jaya mulai dari eselon 3 sampai eselon 1 bertraksaksi, atau berbisnis di meureudu ini, paling mereka hanya sebatas jep kupi lalu pulang ke Sigli atau ke ibukota provinsi untuk berinteraksi dan berbisnis menurut kemampuan dan kemauan mereka masing masing, inilah yang terjadi sehingga masyarakat pidie jaya khususnya tukang becak ataupun awak Rbt ada yang tidak mengenal sama sekali pejabat yang di gaji Oleh uang Rakyat, dengan melalui membayar pajak ke negeri ini, Bagaimana Bisa terjadi seperti ini.
Ah sudahlah mungkin mereka para pejabat daerah lupa tugas utama nya yaitu melayani dan melayani Rakyat tentunya. Walahuaklam bissawab, salam positive @blackSweet24 we are one forever....
mantap pak @blacksweet24
follbck pak
Saya suka tulisan ini. Banyak orang yang hanya bersuara saat pilkada. Jarang yang menulis pilkada dari persepsi berbeda atau cara pandang yang beda.
Memang sih ada yang menulis panjang di facebook. Tapi ya itu menjadi status. Lebih baik menulis di steemit. Selain bisa membuka ruang kritis penulis. Kita juga bisa mendapatkan penghargaan dari setiap tulisan. Salam demokrasi