PANTAI KUALA LEUGEU PEUREULAK: SECUIL SEJARAH YANG TERLUPAKAN (UnForgetable History)
Siang ini saya diajak beberapa teman para steemian di Peureulak untuk makan siang sembari ngobrol di pantai Kuala Leugee Peureulak. Beberapa orang dengan dipandu @madnoer, @mures dan @mirza30 bergerak ke tujuan awal.
Sambil makan siang berbekal nasi bungkus dibawah rimbunan pohon Cemara yang tumbuh rimbun di sepanjang pantai, sempat terjadi obrolan singkat mengenai pengembangan komunitas steemit di Peureulak Raya. Hampir sebagian besar kawulauda mulai beralih ke steemit dan meninggalkan medsos lain.
Pembicaraan makin meluas hingga sejarah keberadaan pantai Kuala Leuge yang memiliki historis dalam perjuangan kemerdekaan RI, khususnya Aceh pada awal kemerdekaan terutama pada masa penjajahan Jepang. Tidak banyak yang mengetahui bahwa pada tanggal 12 Maret 1942, tentara Dai Nippon melakukan pendaratan pertama di Sumatera di Kuala Leuge. Pendaratan serupa juga dilakukan di Aceh di Krueng Raya dan Sabang. Pendaratan di Kuala Leuge untuk Peureulak bersamaan dengan pendaratan di Tanjung Tiram Sumatera Timur. Sebanyak 20.000 tentara Jepang dari divisi 17 dan 18 didaratkan dikedua tempat ini. Mereka juga menurunkan puluhan kendaraan amphibi.setelah sempat bermalam dan membuat camp di pantai Kuala Leuge untuk,, pasukan dari divisi 18 ini bergerak menuju ke Idi Rayeuk dan sempat berkumpul di depan rumah Tgk. Amir Husin AlMujahid yang saat itu menjadi ketua POESA (persatuan ulama Aceh). Kondisi perang Pasifik yang membuat Belanda kewalahan dalam menghadapi pergerakan Jepang, dimanfaatkan POESA untuk membantuemgusir Belanda dari Aceh.
Rimbunnya pepohonan Cemara di sepanjang pantai, menjadikan kawasan pantai ini lebih indah dan eksotik. Banyak warga Peureulak dan.masyarakat sekitar Aceh Timur dan Langsa memanfaatkan kawasan pantai ini sebagai tujuan refreshing bersama keluarga setiap akhir pekan. Namun belum tersedianya sarana dan fasilitas penunjang untuk kebutuhan sektor pariwisata mengakibatkan banyak pelancong mulai mengeluh. Banyak sampah mulai berserakan sehingga terkesan kumuh.
Beberapa waktu sebelumnya, area pantai ini sempat ditutup dan dilarang masyarakat.Desa Leugeu untuk digunakan sebagai kawasan yang bisa dikunjungi. Hal ini dilakukan untuk antipati sorotan masyarakat Peureulak yang mulai menemukan fakta bahwa ada sebagian oknum yang menjadikan kawasan.pantai yang sepi ini digunakan sebagai tempat maksiat dan kegiatan lainnya yang melanggar norma dan syariat Islam.
Dibalik fakta indah dan eksotik pantai Kuala Leugeu, ada sesuatuasalah yang mulai mengkhawatirkan kita
Dalam penjelajahan yang kami lakukan bersama para steemian lain. Terlihat banyak pohon Cemara yang ditebang tanpa izin dengan menggunakan chainsaw oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Padahal idealnya pepohonan cemara ini harus dijaga dan dipelihara.
Perlu partisipasi dan pro aktif masyarakat dan dinas terkait untuk melarang dan menyusun regulasi yang tegas serta menindak oknum yang melakukan pemalakan terhadap ekosistim yang bisa menahan abrasi ini.
Salam hangat
Semoga steemit Peureulak Raya tetap jaya
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by samsulnur from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.