Keunikan candi Borobudur

Kali ini saya berkunjung ke propinsi Jawa tengah tepatnya di kota Magelang. Pariwisata yang terkenal di kota ini adalah sebuah bangunan candi bersejarah peninggalan nenek moyang kita, yaitu CANDI BOROBUDUR.
Candi Borobudur yang disebut UNESCO sebagai monumen dan kompleks stupa termegah serta terbesar di dunia. Berdasarkan prasasti Karang tengah, diperkirakan Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra dan baru diselesaikan putrinya, Ratu Pramudawardhani, pada abad ke-9.
Candi Borobudur memuat 2672 panel relief yang jika disusun berjajar maka panjangnya mencapai 6 km.
Relief Candi Borobudur terbagi menjadi 4 kisah utama, yaitu: Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka/Awadana, serta Gandawyuha. Selain mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Buddha dan ajarannya, relief Candi Borobudur juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada masa itu.
Setiap hari-hari tertentu para seniman dan paranormal di Magelang, Jawa tengah, menggelar Ritual Ruwat Rawat Candi Borobudur.
Mereka menggelar doa bersama di depan tangga Candi untuk memohon keselamatan dan kelestarian candi, dilanjutkan dengan tabur bunga mawar di depan patung singa yang merupakan penjaga Candi Borobudur. Setelah itu mereka lalu mengelilingi candi dan melakukan upacara serupa di empat pintu naik candi, selanjutnya mereka naik ke lantai atas untuk menggelar proses pembersihan menggunakan sapu lidi sebagai simboliknya.
Candi Borobudur merupakan tempat ibadah umat Budha yang harus dijaga kesuciannya. Sehingga citra Candi Borobudur yang terkenal sebagai tujuh keajaiban dunia ini tetap terjaga.