About the carrion flower
IndonesiaThe explorations that initially aimed to discover the new species of animals that had not been classified in the plant classification system in fact became the origin and history of the discovery of other peculiar flowers than the flowers in general. Flowers that we are currently familiar with the name of the carcass flower.
At the time of the journey into the forest of the Arnold entourage was confused with the stench that appeared on the sidelines of the bush (The forest is currently located in Manna, South Bengkulu Regency). How surprised the members of the group to know that the smell of rotting carcasses they smelled came from a large flower that was in bloom.
Once identified interest by Arnold Arnold named Arnoldi. The name was given to commemorate the services of the governor general Sir Stamford Raffles who had financed the expedition, as well as to commemorate his own name. However, the indigenous people who were then participate in the entourage without complicated, they gave the name of the flower is a carcass, in accordance with his trademark that did smell the carcass.
Since then the carcass flowers became widely known among the world community. By the British and Dutch governments, this interest is then classified as a protected fauna. Until a few years later (precisely 1992), by the Government of Indonesia, several carcass flowers were moved from Bengkulu primary forest to Bogor Botanical Garden.
Flowers included in the class Amorpholus Titanium and taro tribe-talasan this is now officially become a district icon kepahiyang.bunga this ever also be a side image in the banknote Rp. 500. Here is the appearance of the money.
Penjelajahan yang mulanya bertujuan untuk menemukan jenis hewan-hewan baru yang belum sempat diklasifikasikan dalam sistem klasifikasi tanaman nyatanya justru menjadi asal usul dan sejarah ditemukannya bunga aneh yang lain daripada bunga-bunga pada umumnya. Bunga itu saat ini kita kenal dengan nama bunga bangkai.
Pada saat perjalanan penjelajahan ke dalam hutan rombongan Arnold kebingungan dengan adanya bau busuk yang muncul di sela semak belukar (Hutan tersebut saat ini terletak di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan). Betapa terkejutnya para anggota rombongan ketika mengetahui bahwa bau busuk bangkai yang mereka cium ternyata berasal dari sebuah bunga besar yang tengah mekar.
Setelah diidentifikasi bunga itupun oleh Arnold diberi nama Raflesia Arnoldi. Nama tersebut diberikan untuk mengenang jasa gubernur jendral Sir Stamford Raffles yang telah membiayai ekspedisi, sekaligus untuk mengenang namanya sendiri. Namun, orang-orang pribumi yang kala itu ikut dalam rombongan tanpa ribet, mereka memberi nama bunga itu bunga bangkai, sesuai dengan ciri khasnya yang memang mengeluarkan bau bangkai.
Sejak saat itu bunga bangkai kemudian dikenal dengan sangat luas di kalangan masyarakat dunia. Oleh pemerintah Inggris dan Belanda, bunga ini kemudian digolongkan sebagai fauna yang dilindungi. Hingga beberapa tahun kemudian (tepatnya tahun 1992), oleh Pemerintah Indonesia beberapa bunga bangkai dipindah dari hutan primer Bengkulu ke Kebun Raya Bogor.
Bunga yang termasuk dalam golongan Amorpholus Titanium dan suku talas-talasan ini sekarang sudah resmi menjadi ikon kabupaten kepahiyang.bunga ini pernah pula menjadi gambar samping di uang kertas pecahan Rp. 500. Berikut ini penampakan uang tersebut.
Hai @dekda! Bagus ini artikelnya.. telah kami upvote ya.. 😃 (Secercah kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit berbahasa Indonesia.)
Hai juga @puncakbukit
Ya terimakasih
Iya sob terimaksih
Jangan lupa di ubvote selalu ya.