Jika Elang tak Bisa Terbang

in #photography6 years ago (edited)

Screenshot_2018-06-10-00-38-52-617_com.miui.gallery.png
FOTO Ilustrasi: kompasiana.com

SENIN Shubuh, 4 Juni 2018 saya masih berada di Calang, Aceh Jaya untuk satu kegiatan safari Ramadhan.

Meski pusat kegiatan berada di sepuluh masjid di kecamatan Teunom, Aceh Jaya, tapi Calang tetap menjadi sentral koordinasi dan menginap.

Tidak jauh dari Hotel Khana, ada sebuah masjid tempat warga Dusun Sentosa shalat berjamaah setiap waktu.

IMG_20180604_115812.jpg

Masjid ini hidup dengan shalat jamaahnya, meski belum rampung proses pembangunannya.

Dr T Lembong Misbah dapat giliran menyampaikan taushiyah pada Shubuh Senin. Saya biasa memanggil Pak Lembong.

IMG_20180604_115522.jpg

Ia kisahkan seorang raja di negeri antah berantah memiliki dua ekor elang yang ia pelihara sejak kecil.

Tiba masanya besar, satu elang jantan sudah pandai terbang meliuk-liuk di udara. Itulah kesenangan sang Raja.

Tetapi Raja kemudian gundah, satu ekor elang lainnya tidak juga terbang mengepakan sayapnya membelah langit. Elang yang ini hanya bertengger pada ranting pohon, meloncat kesana kemari di dahan pohon yang sama.

Raja mulai resah, keresahannya akan elang yang tidak bisa terbang itu membuat sang Raja memgumpulkan para pawang burung.

Berkumpulah para pawang, tapi elang itu enggan juga terbang. Semua jurus dan mantra telah dibaca. Elang tetap enggan terbang hanya pindah dari dahan ke dahan di pohon yang sama.

Kesal, sang Raja pergi berburu ke hutan. Ia berjumpa dengan seorang pekebun. Lalu si pekebun Itu bertanya apakah gerangan sang Raja bermuka muram.

Dijelaskanlah perihal elang yang enggan terbang tersebut. Semua pawang dari penjuru negeri tak bisa berbuat banyak, raja lalu mengatakan siapa yang bisa obati elang kedatangan ianya akan diberi hadiah.

Tanpa basa-basi si pekebun menawarkan diri, ianya bisa mengobati elang sang raja agar bisa terbang. Raja acuh tak terlalu peduli, tapi ia persilakan tukang kebun itu datang ke Istana.

Keesokan harinya, pekebun Itu datang ke Istana. Tapi orang-orang meremehkan kemampuannya mengobati elang sang raja. "Pawang seluruh penjuru negeri saja gak sanggup, apalagi dia hanya seorang pekebun biasa. Mana mampu" .

Si tukang kebun itu kemudian mendekati elang yang bertengger di pohon. Dihalaunya agar burung elang itu terbang. Elang hanya pindah kekiri kanan dahan dan tak beranjak dari pohon, sayapnya tak berkepak sedikitpun.

Tak habis akal, si pekebun lalu mengeluarkan golok yang dimilikinya. Tanpa pikir panjang ia tebas semua dahan pohon di mana elang bertengger. Semua ia tebas, krekk krekk krekk!!

Si elang berputar pindah ke dahan lain. Ditebang dan terus ditebang kemana elang berpindah hingga akhirnya satu dahan pohon tersisa tempat elang berpijak. Si petani dengan cepat menebas dahan tersebut ....dan elang pun tak ada pilihan.

Elang raja itu pun terjun lepas ke bawah.....dan meliuk-liuk bermanuver sesaat sebelum menyentuh tanah. Akhirnya elang pun terbang berputar-putar di langit Istana.

Sang Raja senang melihat elangnya telah terbang sempurna!

**
Kisah di atas, hanya dongen dari negeri entah berantah. Namun, Kita bisa memetik hikmah bahwa sebenarnya manusia malas itu bisa menjadi hebat manakala pijakan nyamanya dipotong.

Di zona nyaman, terkadang orang malas berkreasi, berinovasi. Seseorang begitu menikmati keadaannya, enggan menjadi lebih super dari keadaan semula.

Hanya dengan 'ditebas' dibuat sulit di zona nyaman. Maka adrenalin seseorang untuk menjadi lebih sukses dan keluar dari zona Aman Akan terwujud!

Berani? Silakan buktikan!

Sort:  

Go here https://steemit.com/@a-a-a to get your post resteemed to over 72,000 followers.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 56775.06
ETH 2345.64
USDT 1.00
SBD 2.36