Cara Aku Memaknai Senja
Senja, sebuah kata yang sering ada dalam puisi, romantis, jingga, sunset, matahari, pupus,kehilangan, sementara, keindahan, dan lainnya. Banyak sekali maknanya.
Apa yang terpikirkan ketika kita mendengar kata ‘senja’ ?
Senja adalah satu bagian waktu dalam 1 hari. Jeda antara sore menuju malam. Pengantar siang kepada malam. Senja ditandai ketika matahari sudah mulai menghilang, namun masih menyisakan cahaya yang berpadu dengan gelap, kemudian muncullah warna jingga. Senja hadir hanya sebentar saja.
Alam dan tanda-tandanya mengajarkan manusia tentang secara "apa adanya."
Di dalam kehidupan yang sangat luas dan kompleks, ada hal-hal yang teratur dan tidak berubah dari waktu ke waktu. Apa pun yang terjadi, satu hari dan isinya akan datang. Secara bergantian, tanpa mendahului yang satu dengan yang lainnya, tanpa merasa “aku yang akan menguasai hari”. Berganti dan menjalani sesuai dengan porsinya masing – masing , tanpa ada rasa keluhan.
Dalam hidup, senja memberi kita pelajaran untuk berlaku tidak serakah. Kehadirannya yang tidak lama tidak pernah membuatnya selalu mengeluh, kehadiran malam tidak pernah membuatnya merasa apa itu kehilangan. Kehadiran siang tidak pernah membuatnya merasa lelah untuk menunggu sang sore. Mungkin hal itu yang membuat senja menjadi begitu romantis, hingga selalu menjadi populer dalam setiap syair.
Jika hal ini bisa kita pahami dan kita bisa belajar untuk itu, tidak akan ada kata "mencaci, mengeluh", bahkan "perang" pun akan surut. Tidak akan ada kata "penindasan, tidak ada lagi rasa "menguasai dan dikuasai" diantara manusia.
By https://www.hipwee.com/narasi/apa-yang-anda-pikirkan-ketika-mendengar-kata-senja/
Senja Lovers,
Afnie Rahil Munaras