Kopiah "Meukeutop" and Philosophy [Bilingual Post]

Panglima Polem and Sultan Alaidin Muhammad Dawood Syah image source
Kopiah “Meukeutop” merupakan topi tradisional yang berasal dari Aceh. kopiah/topi ini umumnya digunakan sebagai pelengkap pakaian adat yang dipakai oleh kaum pria. Kopiah “Meukeutop” ini yang sering digunakan oleh masyarakat Aceh pada acara seremonial perkawinan dan acara penyambutan tamu kehormatan yang berkunjung ke Aceh. Bagi masyarakat Aceh, kopiah/topi “Meukeutop” ini tidak hanya memiliki nilai dari segi adatnya, namun juga penuh dengan nilai sejarahnya. Pada zaman dahulu kopiah “Meukeutop” ini dipakai oleh bangsawan Aceh dulunya sebagai integritas diri saat melawan kolonial Belanda, Teuku Umar, Panglima Polem dan beberapa tokoh pejuang Aceh lainnya juga memakai topi ini sebagai identitas Aceh dimasa itu.
From some literature that I read on the internet, there is no definite source of history, who is the first time and when the first cap / hat "Meukeutop" is used and made the integrity of the people of Aceh at that time. But if we look at pictures of Acehnese heroes from Aceh who circulated on the internet, almost all use it as integrity themselves to their Acehan, even the Sultan of Aceh when the captured Dutch still use the cap in his head.
Dari beberapa literatur yang saya baca di internet belum ada sumber sejarah yang pasti, siapa yang pertama kali dan kapan pertama sekali kopiah/topi “Meukeutop” ini dipakai dan dijadikan integritas masyarakat Aceh saat itu. Namun jika kita lihat gambar-gambar tokoh pahlawan Aceh asal Aceh yang beredar di internet, Hampir kesemua menggunakannya sebagai integritas diri ke Acehan mereka, bahkan Sultan Aceh ketika di tangkap Belanda masih menggunakan kopiah tersebut di kepalanya.
But I am still curious about where the origin and who made this skull, one day I visited one of the shops that sell a variety of Aceh souvenirs in the city of Lhokseumawe. Based on the story of the seller of the souvenirs, he said that this "Meukeutop" skull originated from the pidie district whose capital Sigli. In Pidie we meet many skilled craftsmen meukutop who is now a business community of Aceh. In the old days very few people who mebuat cap / hat "Meukeutop" is, because the manufacture is very difficult and takes a little longer.
Namun saya masih penasaran dari mana asal mula dan siapa yang yang membuatkan kopiah ini, suatu hari saya berkunjung ke salah satu toko yang menjual berbagai macam souvenir Aceh di kota Lhokseumawe. Berdasarkan cerita dari penjual souvenir tersebut, dia mengatakan bahwa kopiah “Meukeutop” ini awal mula berasal dari kabupaten pidie yang ibukotanya Sigli. Di pidie banyak kita temui pengrajin kopiah meukutop yang sekarang ini dijadikan bisnis masyarakat Aceh. Pada zaman dulu sangat sedikit orang yang mebuat kopiah/topi “Meukeutop” ini, dikarenakan pembuatannya sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sedikit lama.
Currently, many national / international tourism that culminate in Aceh not the least of them make the cape "Meukeutop" or other Aceh souvenirs made a souvenir when they kana back to the area of origin, for one cap "Meukeutop" is in the official price of IDR. 300.000 s/d IDR. 600.000, -.
Saat ini, banyak pariwisata nasional/internasional yang berkujung ke Aceh tidak sedikit dari mereka menjadikan kopiah “Meukeutop” atau souvenir Aceh lainnya mejadikan oleh-oleh ketika mereka kana kembali ke daerah asalnya, untuk satu kopiah “Meukeutop” ini di banderol seharga Rp. 300.000 s/d Rp. 600.000,-.
Philosophy of Kopiah "Meukeutop"
As we all know, the end of every thing is inseparable from the aesthetic value and philosophy. So also with the cap / cap "Meukeutop" this. In this "Meukeutop" cap, there are several colors that are characteristic of this meuketop skull. There are 5 colors contained in cap / hat "Meukeutop" is, namely red, yellow, green, black, and white. Of course, these five colors have their own meaning for the people of Aceh.
Seperti kita ketahui, dahalu para endatu setiap sesuatu tidak terlepas dari nilai estetika dan filosinya. Begitu juga dengan kopiah/topi “Meukeutop” ini. Pada kopiah “Meukeutop” ini terdapat beberapa warna yang merupakan ciri khas kopiah meuketop ini. Ada 5 warna yang terdapat pada kopiah/topi “Meukeutop” ini, yaitu merah, kuning, hijau, hitam, dan putih. Tentu kelima warna tersebut mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh.
The red color is a symbol of heroism, as we know, many of the ancient Acehnese figures who dared to resist the Dutch colonial in fighting the region of Aceh as a country that freedom from colonization.
Warna merah merupakan lambang kepahlawanan, seperti kita ketahui, banyak tokoh Aceh zaman dulu yang berani melawan kolonial belanda dalam memperebutkan daerah Aceh sebagai negara yang merdeka dari penjajahan.
The yellow color is the emblem of the kingdom or state.
Warna kuning merupakan lambang kerajaan atau negara.
The green color is the emblem of Islam, as we know the customs of Aceh are not separated from religious values, all customary activities of indigenous Acehnese who are closely related to religion. That is the religion of Islam.
Warna hijau merupakan lambang dirul islam (agama), seperti kita ketahui adat Aceh tidak pisah dengan nilai keagamaan , semua kegiatan adat masyarakat adat Aceh yang dekat kaitannya dengan agama. Yaitu agama islam.
The color of black, meaning assertiveness, is the credibility of the leadership of the former kingdom of Aceh, Even the King of Aceh at that time punished his own son in public for making a fatal mistake in violation of Religion, this is a firm attitude exemplified by the credibility of the old leadership in Aceh.
Warna hitam, berarti ketegasan, ini merupakan kredibilitas kepemimpinan masa kerajaan Aceh dahulu, Bahkan Raja Aceh saat itu menghukum anaknya sendiri di depan umum karena berbuat kesalahan fatal yang melanggar Agama, ini adalah sikap yang tegas yang dipercontohkan dari kredibilitas kepemimpinan masa dahulu di Aceh.
The last color is white, white color has a meaning that is holiness or sincerity.
Warna yang terakhir adalah warna putih, warna putih mempunyai makna yaitu kesucian atau keikhlasan.
Currently, it is not difficult for us to get the cap "Meukeutop" is, now many shops in Aceh that sell these products. And almost all of the results of this karrya they get supplies from one of the districts in Aceh province that is Pidie.
Saat ini, tidaklah sulit untuk kita mendapatkan kopiah/topi “Meukeutop” ini, sekarang sudah banyak toko di Aceh yang menjual produk tersebut. Dan hampir semua hasil karrya ini mereka mendapatkan pasokan dari salah satu kabupaten di provinsi Aceh yaitu Pidie.
So my short article on this time, may be useful for us all. If there is any lack of reference from my exposure, please add it in the comment field, so as not to violate the philosophy or history of this "Meuketop".
Demikian tulisan singkat saya pada kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Bila ada kekurangan referensi dari pemaparan saya ini, mohon ditambahkan di kolom komentar, sehingga tidak menyalahi filosofi atau sejarah tentang kopiah “Meuketop” ini.

Best Regard
Mantap.. na foto lon.. jahahaha
he he he.... ka tuwoe loen nan roneuh uroe nyan...he he he...@riodejaksiuroe
Sangat bereh Bang Saleum Dari East Aceh @my451r Semoga Jadi Pilot Yang Baik Ya...hahahaha korban baca postingan Bg @dilimunazar
Ha ha... emang hanjeut silab teuh... ngon team hunter...
Asai silap putoh takuei... Hahahhahahaha
You have been upvoted by the @sndbox-alpha! Currently our curation team is formed by @anomadsoul, @guyfawkes4-20, @martibis and @fingersik. We are seeking posts of the highest quality and we deem your endeavour as one of them. If you want to get to know more, feel free to check our blog.
This is a courtesy of @fingersik
Thanks you @sndbox-alpha
Congratz for being 55 bro.. Keep it up.. :P
good content . i really like it
Thank
Lagak that kupiah,dipat jeut tamita nyan bang?
kopiah ureng aceh . di pakai ketika ada acara naik pelami
:)
Kiban meunyoe long sok, pu na gagah lage panglima sagoe 😁
Nyan kahi... tapi adak meu singet u wie si angen teuk sang ka brat lom hie...
Kapan-kapan saya ingin shering tentang menulis... :)
Ini adalah tulisan yang sangat bagus...
Kupiah meukeutop icon aceh... :)
Insya Allah nanti kalo ada kesempatan kita ngopi sambil diskusi...
Oke bang siap... Semoga Allah mempertemukan kita dalam menjalin silaturahim....
Saya bangga dengan @my451r dengan memperkenalkan baju dan topi asli khas aceh, yangberarti kita mencintai daerah kita sendiri.
Tolong bantu vote saya bang @my451r
Terima kasih... memang kita harus memperkenalkan dan melestarikannya budaya aceh ..