Strong and perfeck photo editing
Pakta tersebut sebenarnya ditandatangani pada 8 Mei 1945 malam. Namun, menurut waktu Moskwa, penyerahan Jerman resmi terjadi pada 9 Mei 1945 dini hari.
Digelar di Lapangan Merah Moskwa, Negeri "Beruang Merah" menyertakan beberapa senjata terbaru mereka dalam parade tersebut.
Dilansir dari CNN Selasa (8/5/2018), berikut merupakan alat utama sistem persenjataan yang bakal dipamerkan dalam parade itu.
Sukhoi Su-57.
Sukhoi Su-57.
- Jet Tempur Sukhoi Su-57
Sukhoi Su-57 merupakan pesawat tempur siluman multiperan dengan satu tempat duduk yang dibuat oleh tangan ahli Rusia sendiri.
Meski pesawat yang ditenagai oleh dua mesin jet itu melakoni terbang perdana pada 29 Januari 2010, Su-57 belum bergabung ke dalam Angkatan Udara Rusia.
Kantor berita TASS mengutip pejabat Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, dua Su-57 telah diterjunkan ke Suriah sebagai ajang uji coba.
Jika nantinya resmi bertugasi, Su-57 bakal bergabung dengan F-22 dan F-35 (Amerika Serikat), dan J-20 (China), sebagai jet tempur generasi kelima di dunia.
Dua pesawat Mig-31K tengah membawa rudal hipersonik Kinzhal
Dua pesawat Mig-31K tengah membawa rudal hipersonik Kinzhal
Rudal hipersonik terbaru Rusia, Kinzhal, dibawa oleh dua pesawat tempur MiG-31K saat melangsungkan latihan pekan lalu.
Ketika memperkenalkan senjata itu 1 Maret lalu, Presiden Vladimir Putin mengklaim misil tersebut bisa melaju hingga 10 kali kecepatan suara.
Selain itu, dilansir TASS, Kinzhal mampu melakukan manuver untuk menghindari sistem pertahanan udara negara lawan.
"Ini merupakan senjata canggih, tak terkalahkan, dan mampu melampaui segala jenis pertahanan apapun," ujar Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov.
Rudal Balistik YARS.
Rudal Balistik YARS.
- Rudal Balistik YARS
Rudal balistik YARS, juga dikenal dengan nama SS-27, adalah rudal bergerak yang bisa membawa 10 hulu ledak nuklir, dan mampu melaju hingga 12.000 kilometer.
Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal (MDAA) menyatakan, Kremlin memiliki 73 rudal YARS. 63 di antaranya ditempatkan di kendaraan, dan sisanya di menara peluncur.
Dalam keterangan resmi, MDAA menjelaskan kalau YARS mempunyai keunggulan untuk menghadapi sistem pertahanan udara terbaru.
"YARS bisa bermanuver selama terbang, dan mampu menyebarkan umpan baik aktif maupun pasif," kata MDAA.
Parade tahunan itu digelar untuk memeringati kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Latihan yang digelar sejak awal bulan ini menunjukkan sedikit gambaran dari alutsista canggih Negeri Beruang Merah.
Berikut adalah sebagian persenjataan yang akan dipamerkan Moskow, sebagaimana dirangkum oleh CNN:
Jet Tempur Sukhoi Su-57
Mengintip Alutsista Canggih Rusia Jelang Parade Kemenangan
Sukhoi Su-57, jet tempur generasi kelima milik Rusia. (Anna Zvereva via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-2.0))
Sukhoi Su-57 adalah jet tempur generasi kelima yang pertama kali diciptakan Rusia. Meski sudah diterbangkat sejak 2010, pesawat itu masih belum secara resmi masuk ke armada angkatan udara negara.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan dua Su-57 dikerahkan ke Suriah pada Februari lalu untuk menjalani "uji coba pertempuran."
Jika sudah resmi beroperasi, pesawat ini akan menyusul F-22 dan F-35 milik Amerika Serikat, serta J-20 milik China yang sudah lebih dulu mengudara. Selain tiga pesawat itu, tidak ada lagi jet tempur generasi kelima yang resmi melayani angkatan udara di dunia.
Rudal hipersonik Kinzhal
Rudal hipersonik Kinzhal dibawa oleh jet tempur Mig-31.
Rudal hipersonik Kinzhal dibawa oleh jet tempur Mig-31. (Administration of the President of Russia via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0))
Kinzhal, peluru kendali hipersonik baru milik Rusia, dibawa oleh dua jet MiG-31K dalam latihan pekan lalu.
Saat mengumumkan keberadaan Kinzhal pada 1 Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan rudal tersebut bisa melaju 10 kali kecepatan suara dan bermanuver menghindari pertahanan anti-rudal balistik.
"Rudal ini senjata yang sangat canggih, disebut rudal hipersonik jarak jauh yang mampu menghadapi pertahanan udara dan rudal apapun. Rudal ini tak terkalahkan, mempunyai kemampuan dan potensi pertempuran yang serius," kata Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov.
Rudal Balistik YARS
Rudal balistik YARS jadi dalam parade terdahulu.
Rudal balistik YARS dipamerkan di parade terdahulu. (REUTERS/Yuri Kochetkov/Pool)
Rudal balistik YARS, yang juga dikenal sebagai SS-27, adalah rudal termobilisasi yang bisa membawa 10 hululedak nuklir dengan jarak tempuh hingga 12 ribu kilometer, kata Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal (MDAA).
Rusia mempunyai 73 rudal itu di gudang senjatanya, 63 diangkut dengan platform mobil dan 10 lainnya disembunyikan di silo, kata MDAA.
"Rudal itu punya kemampuan bermanuver saat terbang dan menggunakan pengecoh aktif maupun pasif hingga Yars punya keuntungan menghadapi sistem pertahanan rudal modern.
Tank Armata
Sebanyak 100 Tank Armata diperkirakan akan memperkuat pasukan Rusia pada 2020.
Sebanyak 100 Tank Armata diperkirakan akan memperkuat pasukan Rusia pada 2020. (REUTERS/Maxim Zmeyev)
Tank baja tempur utama T-14 Armata milik Rusia pertama kali ditunjukkan pada Parade Hari Kemenangan 2015 lalu.
Uji coba awal tank tersebut diperkirakan akan berakhir tahun ini, dan akan diikuti dengan uji coba operasional, kata kantor berita TASS, Februari lalu.
Rusia memperkirakan akan ada 100 tank Armata yang melayani pasukan militernya pada 2020, kata Wamenhan Yury Borisov dalam laporan TASS 2017.
Armata "adalah kendaraan canggih dengan turet tanpa awak dipersenjatai meriam smoothbore 125 milimeter baru, yang merupakan senjata terkuat di jenisnya hingga hari ini," bunyi laporan media yang dikutip CNN.
Rudal anti-pesawat S-400
Mengintip Alutsista Canggih Rusia Jelang Parade Kemenangan
Sistem pertahanan S-400 digunakan untuk melindungi unit militer Rusia di Suriah dan Crimea. (UMNICK via WIkimedia Commons)
Sistem pertahanan S-400 selama ini dibandingkan dengan Patriot milik AS, dan sama-sama mengincar sasaran terbang, termasuk pesawat berawak maupun nirawak, rudal jelajah dan rudal balistik, kata Proyek Pertahanan Rudal (MDP) di Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Dengan jarak 400 kilometer, peluncur mobil S-400 dikerahkan untuk melindungi unit militer Rusia di Suriah dan Crimea, kata MDP.
S-400 adalah prioritas ekspor besar bagi Rusia yang dijual ke China dan India.
Sejumlah media Rusia juga melaporkan ada beberapa penjualan kepada pihak yang biasanya membeli senjata AS, seperti Turki dan Arab Saudi, dalam setahun terakhir.
Congratulations @apakasem115! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Congratulations @apakasem115! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!