Kita yang pudar
Bahkan sajak dan setiap bait yang aku punya pun tak mampu menerjemahkan rasa.
Khilafku mencintaimu tak pernah menjadi beban.
Hanya saja rasa ini terlalu sulit untuk kusampaikan lewat kata.
Tak bisakah kita seperti kemarin, seperti sediakala saat kita berbicara kegirangan layaknya anak kecil.
Aku merindukan malam kemarin.
Saat aku dan kamu ditemani lilin kecil menyala, yang membuat kita bahagia.
Aku merindukan tingkah kita yg lugu
Kita, yang dulu.
Arrum, 11 Februari 2018