Hilangnya Kearifan Lokal
Manusia jangan melawan alam sebab alam punya caranya sendiri untuk melawan manusia. Jika manusia ingin kehidupan berjalan dengan baik dan sempurna maka manusia harus bersahabat dan menyatu dengan alam. Namun jika manusia melawannya tentu manusia itu sendiri yang akan menghadapi dampaknya sendiri dari perbuatan mereka itu. Biarkan sejarah dan peradaban manusia berjalan sendiri sesuai dengan tuntutan dan arahan alam itu sendiri.
Manusia bukanlah mahluk yang memiliki kekuatan yang super, akan tetapi manusia adalah mahluk yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Mereka tidak akan pernah mampu melawan dan menetang dari kehendak alam. Alam bukanlah musuh bagi manusia akan tetapi alam merupakan sahabat bagi mansuia, oleh karena itu jika manusia ingin menjalankan kehidupan mereka dengan baik tentu mereka harus berteman dan bersahabat dengan alam itu sendiri.
Ketidak sadaran manusia akan hal inilah yang membuat manusia itu malakukan perbuatan yang dampaknya mempersulit kehidupan manusia itu sendiri. Timbulnya pemikiran dari manusia untuk membentuk sejarah dan peradaban dengan cara dan jalan mereka sendiri sehingga alam tidak lagi ditata dan dikelola secara konferehensif namun sebaliknya alam sudah lebih banyak dilihat dari segi ekonomisnya saja sehingga alam diekfloitasi secara besar-besar.
Para nenek moyang kita terdahulu mereka bukanlah orang yang melawan alam tetapi mereka adalah orang yang menyatu dengan alam, artinya segala aktifitas yang mereka kerjakan tidak pernah merusak alam itu sendiri serta tidak mengancam kehidupan mahluk yang lain baik itu yang sedang hidup. Sebab dengan menantang alam manusia tidak saja akan membawa mencana bagi kehidupan manusia itu sendiri akan tetapi manusia juga membawa kenacuran bagi mahluk yang lain.
Para nenem moyang kita terdahulun mereka jika mengangkap ikan dilaut mereka menangkapnya dengan mengunggunakan jaring dan pancing sehingga kesedian ikan selalu ada sebab tidak rusaknya tumbu karang dan lumut laut yang membuat proses perkembangbiakan ikan selalu dapat terjadi, sehingga mereka tidak pernah kekurangan ikan dan stok ikan tidak akan pernah habis.
Begitu juga dengan hutan mereka menata dan mengelola hutan dengan sangat baik sehinga yang namanya erosi atau banjir sangat jarang terjadi karena mereka tidak pernah menebang kayu secara besar-besaran seperti yang terjadi sekarang. Kayu yang mereka tebang adalah kayu pilihan dimana kayu tersebut sudah sampai usianya dan sudah pantas untuk ditebang dan kayu tersebut mereka jadikan dinding atau papan serta tiang untuk pembuatan rumah. Setelah itu dimana kayu yang telah ditebang itu ditanam kembali sehingga hutan tidak pernah gundul.
Dalam hal bercocok tanam nenek moyang kita tidak pernah mengunakan pupuk yang berbahan kimia, sehingga kesuburan tanah selalu dapat dipertahankan kadarnya. Begitu juga dengan mendirikan bangunan selalu keadaan lingkungan yang menjadi perhatian utama, sehingga bangunan yang dibangun tidak pernah merusak dang mengacam kelestarian lingkungan hidup. Inilah ilmu yang diwariskan oleh mereka-mereka yang hidup pada masa lampau atau yang lebih dikenal dengan kearifan tradisional.
Namun sejalan berjalannya waktu serta berubahnya zaman yang menyebabkan pola pemikiran manusia juga berubah, sehingga kearifan tradisional menjadi kehilangan tempat, dimana hal ini dapat dilihat dimana alam dan lingkungan hidup sekarang tidak lagi ditata dan dikelola dengan cara konferehensif akan tetapi alam dan lingkungan sudah dilihat dari nilai ekonomisnya saja.
Manusia sekarang untuk menangkap ikan dilaut tidak lagi menggukan alat yang dapat menjadi kelestarian laut itu sendiri, manun sudah mengunakan alat yang sangat hebat dan canggih akan tetapi sangat berbahaya bagi kehidupan dilaut itu sendiri seperti menggunaka alat tangkap pukat harimau, dimana alat tangkap tersebut bukan saja menangkap ikan akan tetapi telur-telur ikan juga ikat terbawa, tumbu karang dan lumput laut menjadi hancur yang merupakan tempat dan makanan ikan itu sendiri sehingga proses perkembangbiakan ikan menjadi terhambat yang berdampak ketersediaan ikan menjadi berkurang.
Ikan yang tidak bisa lagi berkembang baik dengan baik tentu hal ini akan membawa dampat yang sanggat buruk bagi manusia itu sendiri. Banyak nelayan tradisional yang masih mengunakan jarring dan pancing dalam kegiatan menangkap ikan dilaut, mereka menjadi tidak mendapatkan ikan sesuai dengan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan perekonomian mereka. Sehingga kehidupan mereka menjadi semakin terpuruk dalam kemiskinan.
Rusaknya tumbu karang dan rumput laut merupakan bukan saja sebuah kerungian dan masalah bagi kehidupan dan perkembangbiakan ikan itu sendiri akan tetapi bagi manusia itu sediri juga membawa kerugian besar karena rusaknya lingkungan kelautan itu sendiri.
Kayu dihutan tidak lagi ditebang melalui proses pemilihat akan tetapi diekploitasi secara besar-besaran sihingga hutan menjadi gundul, ketika musin penghuja tanah menjadi longsong dang banjir yang menghancurkan pemukinan dan perkebunana manusia itu sendiri menjadi korbannya karena tidak ada lagi yang menampung air dikala hujan. Kemudian kayu yang ditebang secara besar-besar tersebut hasilnya bukanlah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak, akan tetapi kayu tersebut hanya dinikmati oleh sebagian kecil orang saja. Mereka tidak pernah memikirkan bahaya dan dampak dari usaha yang mereka lakukan terhadap kehidupan orang lain yang ada disekitarnya.
Hutan yang telah jadi gundul tidak saja akan membawa banjir dan longsong akan tetapi mahluk hidup lain yang manjadikan hutan sebagai habitat mereka menjadi punah keberadaanya seiring dengan punahnya hutan tersebut. Bukankah mahluk yang lain selain manusia itu sendiri berhak mendapatkan hak sama dari semua isi bumi yang diciptakan Tuhan. Akan tetapi manusia menjadi lupa akan hal itu, mereka menganggap bahwa isi bumi hanya untuk diri merekaa sendiri sehingga mahluk yang lain tidak berhak mendapatkannya.
Hampir semua perkebunan atau persawahan dalam proses penanaman selalu mengunakan pupuk yang berbahankan kimia demi hasil panen yang banyak dan memuaskan. Memang hasil panen banyak jumlahnya namun disisi lain tingkat kesuburan tanah menjadi hilang yang dapat berakibat burut bagi generasi yang akan datang dalam hal pangan. Ditambah lagi dengan bangunan yang tidak mempedulikan lingkungan serta bangunan rumah kaca dan asap dari berbagai macam industri membuat menipis dan bolongnya lapisan ozon yang membuat suhu bumi menjadi semain panas sehingga mencairkan gunung-gunung es di kutub utara yang langsung meningkatkan jumlah air laut dengan demikian ketika hujan datang banjir menjadi sangat mudah terjadi.
Pembanguan prabrik–prabik industri yang tidak lagi memikirkan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Sehingga banyak lingkungan yang rusak karena buang limbah-limbah industri tersebut yang dilakukan dengan cara tidak benar. Limbah industri yang dibuang dengan cara tidak benar bukan saja dapat merusak tanah akan tetapi limbah tersebut juga akan mencemari air yang ada dalam sungai.
Persawahan yang sudah tercemari oleh limlbah tersebut tentu padi yang ditaman oleh para petani tidak akan dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Kegagalan panen akan selalu menghantui kehidupan para petani padi. Jika hal ini terus terjadi tentu pasok akan bahan pokok bagi manusia akan terancam. Krisis pangan dan kelaparang tentu akan selalu mengancam kehidupan manusia itu sendiri.
Tercemarnya air merupakan sebuah masalah yang cukup besar kehidupan manusia itu sendiri, seperti yang kita ketahui bahwa air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Coba bayangkan air sungai yang sudah tercemar tersebut digunakan oleh manusia untuk mandi, mencuci, memasak dan untuk makan dan minun, apakah hal demikian sanggub menajmi kesehatan bagi manusia itu sendiri.
Hal semacam ini tentu tidak tidak dapat dibiarkan terus berlanjut dan didiamkan sebab jika hal ini dibiarkan kehidupan dimukan bumi ini tentu akan terancam, maka dari itu kita harus kembali kepada ilmu yang telah diwarikan dan diajarkan oleh nenek moyang kita kepada cucuknya yaitu kita sendiri yang hidup pada masa sekarang, sebab apa yang dilakukan oleh nenek moyang kita merupakan pelajaran bagi kita untuk hidup yang baik dan merancang masa depan. Jangan menantang alam sebab alam sendiri bukanlah lawan dari pada manusia, sebab apapun yang dilakukan oleh manusia terhadap alam sudah pasti alam akan bemberikan respon sessuai dengan tingkah laku manusia itu sendiri.
Jika manusia ingin hidup bahagia dimuka bumi, hal ini dapat ditemukan apabila manusia berhabata dan meyatu dengan alam termaksud dalam proses mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun jika dilawan tentu semua itu tidak akan ditemukan sebab alam punya caranya sendiri untuk menghadapi tantangan manusia dan manusia tidak akan sanggub melawan cara yang digunakan oleh alam itu sendiri.
Jika nenek moyang kita mampu mengatur dan mengelola alam dengan baik dan secara berkelanjutan. Mengapa kita yang hidup pada zaman yang hidup penuh dengan ilmu dan pengetahuan tidak dapat melakukannya. Jika nenek moyang kita bisa mewariskan bumi ini dengan segala isinya dengan utuh kepada kita, mengapa kita juga tidak mampu mewariskan bumi ini kepada anak cucu kita seperti yang diwariskan nenek moyang kita kepada kita sebelumnya.