Anak Harta Yang Sangat berharga

Setiap keluarga pasti akan sangat bahagia jika dikaruniai seorang anak. Tidak jarang bila kita juga sering mendengar ungkapan orang bahwa anak adalah harta yang sangat berharga bagi kedua orang tuanya.

Anak sering juga digambarkan sebagai penambah rezeki dan masa depan ayah dan bunda, Dimana berjuta-juta harapan yang telah ditanamnya.

Dimana suatu saat dia dewasa, dia akan menjadi anak yang berguna, berbakti kepada kedua orang tua dan negara.

Karna anak adalah titipan Allah yang harus di jaga, di rawat dan di beri kasih sayang dengan sepenuh hati.

Namun akhir-akhir ini, banyak orang tua yang membuang anaknya dan menjualkannya, ada juga anaknya dijadikan sebagai pengemis jalanan. Dengan begitu saya berfikir, mengapa ada Ibu yang setega itu membuang bayinya, yang sembilan bulan dia kandung dengan bersusah payah dalam rahimnya.

Mungkin bisa saja, ibunya tidak memiliki status yang jelas. Namun meskipun begitu anak yang di buangnya tetaplah anak darah dagingnya yang harus dia rawat.

Anak ialah anugrah, dengan mempunya seorang anak rumah tanggapun semakin harmonis, karna anak membawa kebahagiaan dalam keluarga. Mengapa orang masih banyak menyia-nyiakan anaknya.

Di luar sana begitu banyak bayi yang di terlantarkan, sampai-sampai nyawanya tak bisa diselamatkan. Dengan begitu sama dengan ibunya sudah membunuhnya. Kesalahan yang sulit untuk bisa di maafkan dengan alasan apapun. Karna pembunuhan termasuk salah satu perbuatan krimal.

Padahal banyak ibu-ibu yang tidak bisa memiliki anak dia berharap supaya dikarunia seorang anak, tanpa anak hidupnya tiada arti apa-apa. Tapi kita yang bisa memiliki anak kita campakkan begitu saja tanpa kepedulian.

Seharusnya kita meyayagi dia dengan tulus, tidak boleh kita memebuangnya karna dia tidak bersalah, diapun tidak berhak menagggung kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh ibunya.

Seharusnya kita menyadari bahwa bukan anak yang salah melainkan kita sendiri yang salah, dan kita tidak berhak melontarkan semua kesalahan kita kepada anak bayi yang tidak berdosa.