KAYU BAKAR
Aduh...
suka susah ngebangun hati seperti danau yang mata airnya jernih sebening air mata. Intinya gitu. Disodok sodok, tetap aja jernih. Gak tercemar. Bening...
Pas baca novel karya tere liye kemarin, aku sempat nemu kalimat gituan. Aku suka. Eh ternyata... susah cuy. Ngebuat danau yang mata airnya jernih sebening air mata di hati itu ruwet, ribet, perih, sakit, patah, dsb....
Butuh waktu. Musti sabar yak?
Ikhlas dong! Ikhlas.
Okeh.
Terus kan, aku ingin menyampaikan suatu hal yang jikalau kalian membacanya, semoga kalian dapati intinya. Semoga bermanfaat. Terutama bagiku sendiri. Anggap aja deh, ini self reminder buat aku pribadi. Wkwkwk
“taby, kadang kita jadi manusia juga jangan kegeeran. Tidak semua kepala dimuka bumi ini sama. Terutama kepala perempuan. Aneh-aneh isinya. Aku juga gitu. Hehehe...
Taby, kita tidak bisa memaksa mereka berfikir sama seperti kita. Toh, ada yang suka durian, ada juga yang tidak suka. Bukan salah durian kan? Cuma prinsip manusia saja yang berbeda. Kamu jangan terjerumus, jangan suka menjadi seperti perempuan yang suka bawa-bawa kayu bakar kemana-mana. Biar dia istri bang lahab saja, kamu jangan.
Jadi manusia seharusnya saling mendukung dalam kebaikan. Bukan ngomong yang bukan-bukan. Selama Raflesia arnoldi tidak mengganggu tanaman hiasmu, bukan berarti kamu berhak menjuge bunga bangkai. Toh ternyata bunga bangkai tidak pernah menjudge tanaman lain. Jadi, kita jangan kegeeran. Mereka datang dan pergi, dekat atau jauh, itu semua karena izin Allah swt. Bukan karena sendiri.
Menjadi manusia yang suudhan, memangnya kita siapa? Lebih sibuk daripada pengamat bola? Bola yang kena tendang saja juga biasa-biasa. Gak lebay bawa-bawa kayu bakar. Jangan seperti istrinya bang lahab yaa. Jangan. Yang nendang aja juga gak ngaruh -.-
Malu, hidup umur sudah mulai puluhan, tapi pembahasan, suudhan saja terhadap manusia. Salah dia apa? Hebatnya kita apa? Nihil!
Ada ikan bace, ada ikan teri. Ikan bace suka sendiri, teri justru rame-rame. Teri punya prinsip. Ikan bace juga berprinsip. Mungkin salah dimata teri, kadang benar dipandangan bace. Ikan bace di air tawar, teri ngomong yang macm-macam. Teri lupa, air dia padahal asin. Jadi, teri gak seharusnya ngomongin kenyamanan ikan bace di air tawar hanya karena teri hidup di lautan. Teri gak seharusnya nyindir kehidupan ikan bace. Dia bisa mati tercemar kalau pindah rumah. Makanya, jadi manusia juga gitu. Semua tergantung kenyamanan. Kalau suatu saat ikan bace nyapa, teri jangan kegeeran. Dia hanya sekedar menyempurnakan persaudaraan sesama makhluk hidup. Bukan karena teri hebat sekali. Bukan.”
Jangan kegeeran ya taby. Jangan. Bahaya. Sombong itu namanya. Kalau memang kehidupan bace tidak sesuai dengan kita, ya kita diam saja. Lebih baik diam daripada berkata yang bukan-bukan. Lebih baik sibuk menata danau dihati daripada seperti teri yang kurang kerjaan.
whoaammm... ngantuk euy
tidur dulu ah... daaaah!
Congratulations @taby015! You received a personal award!
Click here to view your Board
Vote for @Steemitboard as a witness and get one more award and increased upvotes!
Congratulations @taby015! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!