Bitcoin decreases early february [Bitcoin makin menurun awal february]

in #news7 years ago (edited)

image

After experiencing a downward trend during January, Bitcoin still seems not strong enough to crawl up.

Bitcoin is still experiencing sharp fluctuations in the first five days of this February. Based on CoinDesk data, the value of 1 BTC is equal to USD 7,739 (Rp 104.5 million), then restored to Rp 7,943 (Rp 107.3 million)

This is not the first time Bitcoin feels falling below the USD 8,000 level this month. Previously, on Friday (2/2/2018) and Sunday (4/2/2018) and this crypto also touches USD 7806 and USD 7,945.


Even so, the achievement becomes the first since November 16, 2017, when the value of 1 BTC was in the range of USD 7,730.

The fall of Bitcoin to the lowest level in the last 2.5 months occurred due to actions taken from a number of large banks such as JPMorgan Chase, Bank of America, and Citigroup in the United States and Lloyds Banking Group in the UK.

A number of banks are busy announcing that they do not accept the use of credit cards related to other Bitcoin or cryptocurrency purchases, as quoted from Business Insider, Tuesday (6/2/2018).

The actions taken by some of these banks also affect the value of other major digital currencies, such as Ethereal and Ripple.

Based on CoinDesk data, Ethereum had touched USD 800 (USD 10.8 million) today, the last time he felt it on 2 January, which then increased to Rp 822 (Rp 11.1 million)

Similarly, Ripple that had fallen at the point of USD 0.77 (Rp 10,400) before returning to the position of USD 0.8 (Rp 10,800).

[IND]
Setelah mengalami tren turun selama bulan Januari, Bitcoin nampaknya masih belum cukup kuat untuk merangkak naik.

Bitcoin masih mengalami fluktuasi tajam dalam lima hari pertama bulan Februari ini. Berdasarkan data CoinDesk, nilai 1 BTC sama dengan USD 7.739 (Rp 104,5 juta), kemudian dipulihkan menjadi Rp 7.943 (Rp 107,3 ​​juta)

Ini bukan pertama kalinya Bitcoin merasa jatuh di bawah level USD 8.000 bulan ini. Sebelumnya, pada hari Jumat (2/2/2018) dan Minggu (4/2/2018) dan kripto ini juga menyentuh angka USD 7806 dan USD 7.945.

Meski begitu, pencapaian tersebut menjadi yang pertama sejak 16 November 2017, saat nilai 1 BTC berada di kisaran USD 7.730.

Jatuhnya Bitcoin ke level terendah dalam 2,5 bulan terakhir terjadi karena tindakan yang diambil dari sejumlah bank besar seperti JPMorgan Chase, Bank of America, dan Citigroup di Amerika Serikat dan Lloyds Banking Group di Inggris.

Sejumlah bank sedang sibuk mengumumkan bahwa mereka tidak menerima penggunaan kartu kredit terkait pembelian Bitcoin atau kriptocurrency lainnya, seperti detikINET lansir dari Business Insider, Selasa (6/2/2018).

Tindakan yang dilakukan oleh beberapa bank tersebut juga mempengaruhi nilai mata uang digital utama lainnya, seperti Ethereal dan Ripple.

Berdasarkan data CoinDesk, Ethereum sempat menyentuh angka USD 800 (Rp 10,8 juta) hari ini, terakhir kali dia merasakannya pada 2 Januari lalu, yang kemudian meningkat menjadi Rp 822 (Rp 11,1 juta)

Demikian pula, Ripple yang sempat jatuh pada titik USD 0,77 (Rp 10.400) sebelum kembali ke posisi USD 0,8 (Rp 10.800).

Source : https://www.google.co.id/search?q=bitcoin+menurun&client=ms-android-xiaomi&prmd=niv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjr49eS1bTZAhUBopQKHV5BDEsQ_AUIEigC&biw=360&bih=564#imgrc=6-CcEj3v79ukxM%3A

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.25
JST 0.040
BTC 92903.81
ETH 3331.70
USDT 1.00
SBD 3.29