Wahai Wartawan, Berikut Ini Adalah Beberapa Trik Menulis Berita dengan Baik
Menulis berita merupakan tugas utama seorang jurnalis. Tentu saja mayoritas jurnalis bisa menulis, namun tidak sedikit pula jurnalis yang belum mampu menulis berita sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD). Termasuk saya. Lantas apa kata dunia jika ada jurnalis yang belum mampu menulis sesuai EYD.
Saya mendapatkan sedikit ilmu dari teman-teman saya tentang bagaimana cara menulis berita dengan baik. Izinkan saya menguraikannya di sini.
Membuat Lead berita
LEAD adalah pokok pembahasan dalam sebuah berita atau dengan kata lain disebut kepala berita. Biasanya, inti berita dituangkan dalam LEAD. Ada mazhab yang mengatakan bahwa semakin pendek LEAD semakin bagus.Paragraf kedua
Dalam paragraf kedua setelah LEAD, ini adalah tempatnya alur eksposisi berita. Artinya, pada paragraf kedua ini, penulis mengawali tulisan dengan menguraikan pokoh pembahasan yang tercantum sebelumnya di LEAD.Paragraf Ketiga
Sedangkan pada paragraf ketiganya, tidak jauh beda dengan paragraf kedua. Hanya saja sebagian penulis mencantumkan kutipan narasumber di paragraf kedua. Namun di sini tidak terlalu pengaruh, bisa cantumkan langsung kutipan narasumber dan bisa jadi dilanjutkan sambungan eksposisi dari paragraf kedua.Paragraf Keempat
Paragraf Keempat juga masih sama seperti paragraf sebelumnya. Di paragraf ini, penulis juga tidak dituntut harus membedakan antara paragraf kedua dan ketiga bahkan sampai paragraf terakhir.Tulisan Menunjukkan Lokasi (Tempat).
Setiap kata menunjukkan suatu tempat harus diawali dengan spasi. Misalnya, di atas, di bawah, di Jakarta, di hotel, di rumah, di lokasi, di gunung. Artinya, setiap kata 'Di dengan 'Lokasi' harus ditulis terpisah.Kata Kerja
Nah, lain lagi dengan kata kerja. Setiap kata kerja tidak boleh di-spasi-kan. Misalnya, dicuri, diselesaikan, dibunuh, diambil, diculik, diramalkan dan sebagainya. Kata kerja tidak boleh dibuat spasi.Kata Alamat
Kata yang menunjukkan alamat, prosedurnya adalah diawali dengan huruf kapital. Misalnya, 'di Museum Tsunami Banda Aceh, di Kampus Unsyiah, di Makam Pahlawan Cut Mutia, di Kabupaten Gayo Lues dan sebagainya.Kutipan Narasumber
Kutipan narasumber prosedurnya adalah diberi tanda kutip ("). Misalnya, "Saya akan mempolisikan dia," kata narasumber.
Tanda kutip (") merupakan tanda kalimat aktif si narasumber. Jika tidak diawali dengan tanda (") mengartikan bahwa yang mengatakan itu sipenulis, bukan narasumber.Kalimat Tidak Bertele-tele
Ini adalah hal yang lumrah terjadi dalam penulisan berita, terlebih penulis pemula yang belum mampu menguasai data, sehingga mengulang kalimat yang sama pada paragraf selanjutnya supaya berita menjadi panjang lebar.Tidak Emosi Dalam Menulis Berita
Nah, ini juga sering terjadi dalam pemberitaan. Terkadang, si wartawan yang baru saja selesai menginformasi atau mewawancarai narasumber, tetapi karena narasumber tidak menanggapi dengan baik, maka si wartawan kerap menumpahkan amarahnya dalam berita. Sebenarnya kita jurnalis, independen harus diutamakan. Emosi harus dikesampingkan saat menulis berita.
Hanya ini yang mampu saya uraikan bagaimana cara menulis berita dengan baik. Tentunya saya sendiri juga belum mampu menghasilkan Berita dengan bagus, sehingga saya juga siap menerima kritikan dari teman-teman. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa baraqatuh. Salam steemians Indonesia.