# cita-cita yang terombang-ambing #
Langsa-Terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyaataan tetapi kita selaku hamba alllah sudah sepatutnya bersyukur atas apa yang telah allah berikan kepada kita tanpan harus menyesali apa yang terjadi padaa diri ini, menghadapi sesuatu dengan senyuman dan kepala maghadap kedepan tanpa harus menundukkan kepala karena rasa malu terhadap apa yang kita miliki.
Terlahir dari pasangan suami istri ilyas isrul dan juliana, saya lahir pada 13 juni 1997 di tualang cut tepatnya 21 tahun yang lalu. Saya merupakan anak pertama dan laki-laki satu-satunya dalam keluarga, memiliki 3 orrang adik perempuan.
Masa kecil adalah masa yang begitu indah, masa dimana kita bisa berlarian kesana kemari, nakal, keras kepala, suka menagis dan yang terpenting bayak hal yang bisa kita lakukan dimasa kecil tetapi tidak bisa untuk didapat kembali karena waktu yang terus berganti maka dari itu mau tidak mau kita harus mengikuti pergantian waktu tersebut.
Teringat dimasa saya duduk di sekolah dasar (SD) banyak terdapat keceriaan pada saat itu baik dalam lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah, apalagi jika ditanyai soal cita-cita oleh guru maka para siswa/siswi bingun akan cita-citanya tetapi lain halnya dengan saya. Pada saat itu saya memiliki cita-cita menjadi tentara, sering sekali saya bermain tembak-tembak dengann teman-teman menggunakan tembak tradisional yang terbuat dari bambu, hari-hari saya dan teman-teman selalu membuat tembak dan melakukan peperangan layaknya seorang tentara yang sedang berperang, sungguh lucu bila diingat-ingat.
Bila menjelang lebaran pasti banyak para pedagang kaki lima yang bejualan tembak mulai bentuk kecil hingga yang besar dan ketika itu saya pasti tidak ketinggalan untuk memboyong tembak-tembak itu. jika lebaran rata-rata anak-anak memiliki sebuah tembak diitanggannya, disitu saya sering melakukan peperangan dengan anak-anak kampung sebelah bahkan sampai menjelang malam masih berperang layak seorang tentara.
Sepak bola juga memjadi permainan favorit saya dari situ muncul sebuah cita-cita menjadi seorang pemain bola dunia seperti ronaldo dan messi bahkan saya sering berkhayal-khalal layak nya bermain ala-ala bintang eropa.
Waktu terus berganti maka berganti juga cita-cita saya, ketika saya masih duduk di sekolah menengah cita-cita saya ingin menjadi seorang pilot dikarenakan saya ingin mengelilingingi negara-negara orang diluar sana. Tiba-tiba cita-cita ini hilang begitu saja bagaikan ditelan bumi. Kebiasaan saya ketika duduk di kelas menengah, sering melakukan otak-atik barang elektronik yang sudah rusak-rusak, setiap barang elektronik yang saya temui pasti dibawa pulang kerumah lalu saya buka untuk di otak-atik.
Menginjaki dibangku sekolah menengah atas (SMA) memasak adalaah hobi saya. Setiap meliaht ibu sedang memasak selalu saya ikut membantunya baik mengiris-ngiris bawang, membuat bumbu masak semua yang terkait dengan masakan selalu saya mencoba.
Selain itu ketika SMA saya mengabil jurusan ipa dan saya sangat suka pelajaran kimia apalagi menyengkut dengan praktek-praktek kimai tentang senyawa-senyawa, melakukan banyak percobaan di lab, dari situ saya cita-cita menjadi seorang insinyur.
Pernah saya mencoba mngikuti test-test beasiswa kuliah gratis dan jurusan yang saya ambil adalah berkaitan dengan teknik seperti teknik kimia, teknik pertambangan, teknik industri tetapi gagal, mungkin belum rezeki saya pada saat itu. lalu selesai SMA saya mencoba ikut test polri untuk wilayah aceh alhasil gagal juga dan pada akhirnya saya melanjuttkan pendidikan di sebuah institut negeri yang berada di kota langsa atau yang sering dikenal dengan sebutan cot kala.
Sekarang saya sudah di semester VI dengan prodi komunikasi dan penyiaran islam (kpi), untuk saat ini, saya sedang hobi dalam menulis jadi saya bisa menuangkan apa yang ada dipikiran baik beban dan lain sebagainya menjadi sebuah seni tulisan yang mengandung makna tersendiri dan baru-baru ini saya juga sangat gemar dalam dunia bisnis dikarenakan dalam semester VI ini terdapat mata kuliah kewirausahaan, nah dari situ lah jiwa ini tergerak untuk menjadi seorang pebisnis.
Cita-cita bukan lah hal yang tetap, dia akan terus berganti sesuian dengan apa yang kita senangi maka dari itu banyak lah bersenang-senang terhadap apapun mungkin bisa dijadikan sebuah cita-cita dan motivasi untuk terus berkembang dan berkarya, semakin banyak cita-cita makaa semakin banyak pengalaman yang kita dapatkan untuk mencapai cita-cita tersebut.
Tidak ada yang tidak mugkin didunia ini, atas izin allah juga segenap doa dan usaha maka semua yang kita ingin dan harapkan pasti akan tercapai dan apabila itu tidak tercapai mungkin bukan disitu rezeki mu tetaplah menatap masa depan karena saya yakin suatu saat kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan. # juna