My Happiest Sewing Project to Date: Making a Playhouse [ENG-IND]

Hello my dearest friends,

How are you today? I hope this post finds you well. I do not have any new sewing project to show you as I am away from my home for the next few weeks. Instead, in this post, I'd like to talk about a sewing project that makes me really happy and excited. I can say that this project is my happiest sewing project since the first time I started to sew.

Halo semua, apa kabar? Semoga sehat ya. Hari ini saya tidak punya jejahitan baru yang bisa saya tampilkan karena saya sedang tidak berada di rumah selama beberapa minggu ke depan. Sebagai gantinya saya ingin cerita tentang sesuatu yang saya jahit yang membuat saya sangat bahagia. Bisa dibilang, ini adalah jejahitan yang membuat saya paling bahagia sejak pertama kali saya mengenal dunia jahit menjahit.

The project is making a playhouse, a sweet playhouse. I made this playhouse back in 2012 when I was in a small island to accompany my husband who happened to work there. The reason I was working on this project because I needed to kill time as living in a small island was completely boring. Not much to see, not much to do. At that time I had a 2 yo daughter and she did not have many toys to play with. I was then stumbled upon an article on the internet about a mother who made a playhouse for her kids. I thought it's kinda cute and sweet to be able to make toys for our children with our own bare hands. So I wanted to give it a try because I thought the toy would last long and could be used when my first daughter had younger sisters or brothers. The theme of the playhouse was a sweet shop.

Jejahitan yang saya maksud adalah membuat rumah-rumahan. Saya membuatnya tahun 2012 saat saya tinggal di sebuah pulau kecil saat menemani suami saya yang kebetulan bekerja di tempat itu. Alasan saya membuat proyek ini karena hidup di sana sangat membosankan, tidak banyak yang bisa dilihat dan dikerjakan. Saat itu saya punya anak perempuan berumur 2 tahun dan dia tidak punya mainan di sana. Lalu kebetulan saya melihat sebuah artikel tentang seorang ibu yang membuat rumah-rumahan untuk anaknya. Saya pikir bagus juga bisa membuat mainan dengan tangan kita sendiri. Jadi saya bertekad membuatnya karena saya pikir mainan ini akan awet, bisa dipakai adik-adiknya nanti. Sedangkan tema untuk rumah-rumahannya adalah toko permen.

Actually, I was a little bit doubtful because of the size, 90cmx100cm. This size was quite intimidating for me because I did not have a sewing machine at that time. But I decided to go on. I wanted to challenge myself if I was able to bear with this project.

Sebenarnya saya ragu-ragu untuk mengerjakannya karena ukurannya lumayan besar yaitu 90x100cm sebab saya kan tidak punya mesin jahit waktu itu, jadi terbayang lamanya menjahit tangan. Tapi saya nekad saja, hitung-hitung sebagai tantangan terhadap diri sendiri.

So I went to local fabric shops and only managed to find average quality of fabrics. I started to calculate the measurement, making sure the windows were in the precise locations. Then I started to sew the longest parts such as the corners, windows, and door. It was tiring and somewhat boring to sew them because I have never sewn that much by hands.

Lalu saya pergi ke toko kain tapi hanya menemukan kain dengan kualitas seadanya. Ya sudahlah. Sampai di rumah saya mulai menghitung untuk memastikan letak jendela dan pintu tidak melenceng. Lalu saya mulai menjahit bagian yang panjang seperti sudut-sudut, jendela dan pintu. Bagian ini melelahkan dan membosankan karena lama sekali. Maklum jahitnya pakai tangan.

Then came the most interesting part: decorating! Whoo hooo!! I made use of felt and assorted scrap fabrics and threads with different colors. To display what the shop was sold, I made cupcakes and lollipops from felt fabric and sewed them at the bottom of the windows.

Akhirnya tiba saat yang paling seru: dekorasi! Saya memakai kain flanel dan perca kain lainnya dengan berbagai warna. Untuk display tokonya, saya membuat kue dan lolipop lalu menjahitnya di bagian bawah jendela.

For the frames, I used PVC pipes.

Untuk kerangka, saya memakai pipa PVC.

I was sooo happy when the project was completed. I just couldn't believe that I managed to make my dream come true. But I felt something was still missing. I needed to make play foods for pretend play so my daugther and I could sell and buy stuff from the shop. So, then I was having fun with felt and here are what I made.

Senang sekali rasanya saat proyek ini sudah selesai. Saya hampir tidak percaya saya bisa membuat mainan ini. Tapi saya merasa ada yang kurang. Saya perlu membuat makanan mainan untuk permainan jual beli. Jadi saya membuatnya dari kain flanel.

I was even more happy when everything was completed. And of course, my daughter was very thrilled to have such a cute playhouse. All my hard work for two weeks was finally paid off to see her smiling all the time. I was very proud of myself, for sure! It was such a fun and phenomenal project in my sewing history :D

Makin senang rasanya setelah semua benar-benar sudah selesai. Tentu saja anak saya girang bukan kepalang, membuat semua letih dan kerja keras selama dua minggu terbayar sudah. Saya bangga bisa membuat proyek jejahitan yang fenomenal sepanjang sejarah jahit menjahit saya.

Until today, the playhouse is still in a good condition and my kids love to play with it. Right I was, the toy lasts long.

Sampai sekarang, mainan itu masih dalam kondisi bagus dan anak-anak saya suka sekali bermain dengannya. Jadi betul, mainannya awet.

How about you? What is your happiest craft project to date?

Bagaimana dengan teman-teman, proyek craft apa yang paling membuat bahagia?

Thanks for stopping by and reading. I hope this post gives you an inspiration.

Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan ini. Semoga bisa memberi inspirasi.

Please follow @horazwiwik