Pandangan saya tentang strategi pengurangan banjir di Aceh Utara
Hujan masih terus turun di seputaran kota Lhokseumawe, dan cuaca sejuk pastinya akan semakin membuat saya merasakan kenyamana yang tiada tara. Jika tidak hujan maka suasan sejuk harus saya dapatkan dengan menungunjungi kota dingin yaitu Bener Meriah atau Kota Takengon, suasana sejuk ini memang dapat saya rasakan saat ada hujan. Memang saat ini Aceh Utara dan beberapa daerah di pesisir utara dan juga daerah di tengah (bener meriah, aceh tengah dan gayo lues) sedang mendapatkan intensitas hujan yang sangat tinggi. Sesuai dengan informasi yang di keluarkan oleh BNPB tentang daerah-dearah yang masuk dalam kategori Peringatan Dini sudah menjadi nyata, artinya jika pada awal informasi ini kita anggap sepele, maka dengan terjadi nya curah hujan yang tinggi dan intensitas nya juga berlansung lama. Maka warning di keluarkan harus segera di sikapi dengan seksama oleh para pihak pemangku kepentingan di daerah yang masuk dalam Peringatan Dini. Aceh Utara dan Lhokseumawe memang dalam satu hari kemarin tidak mendapatkan guyuran hujan yang tinggi, namun di kawasan tengah (bener meriah aceh tengah dan gayo lues) mendapatkan curah hujan yang sangat tinggi.
Semalam saya mendapatkan informasi di kawasan pusat kabupaten Aceh Utara yaitu Lhoksukon sudah mulai terjadi kenaikan air, jika dalam beberapa hari kemarin Lhoksukon tidak terjadi banjir, tapi semalam Lhoksukon di landa bajir. Lalu apa kah banjir ini di sebabkan oleh curah hujan yang tinggi Aceh Utara? steemian pertanyaan ini muncuk di beberapa media sosial, sampai ada yang menghujat ke tidak becusan pemerintah aceh utara dalam menangani banjir yang hampir saban tahun menjadi sesuatu hal yang tidak bisa tidak akan terjadi. Pertanyaan-pertanyaan ini serta merta menjadi pembahasan di media sosial. Tentunya ini menjadi wajar di bahas dan di komentari, tapi apakah ada yang mencoba masuk dan melihat masalah ini? tentunya sangat sedikit mau melihat detail apa saja masalah yang menjadikan ini terus berlansung. Menurut analisa yang saya lakukan sendiri dan ini hasil amatan saya sendiri, dan tentuntya analisa ini bisa di diskusikan dalam forum ini.
Jika kita lihat letak geografis aceh utara berada pada daerah pesisir utara, di sebelah selatan kita berbatasan dengan bener meriah dan gayo lues. artinya hulu sungai yang ada di aceh utara itu ber hulu, di dua kabupaten yang saya sebutkan yaitu bener meriah dan gayo leus. Maka apabila permasalahan di hulu sungai itu rusak, maka dengan serta merta air yang berlimpah akan turun ke aliran suangai yang mengitari aceh utara. Mengapa saya katakan begitu, kasus banjir yang saat ini terjadi di kota Lhoksukon itu terjadi karena banjir kiriman dari hulu sungai krueng keureuto (jika salah mohon di koreksi). Kemarin saat terjadi hujan yang lebat seharian di Aceh Utara, kota Lhoksukon tidak terjadi banjir, namun saat hujan semakin tinggi terjadi di hulu sungai tersebut, maka dengan serta merta air akan meluap dari sungai dan keluar menghampiri semua kawasan di kota Lhoksukon dan sekitar nya. Kenapa saat terjadi hujan lebat seharian di Aceh Utara kota Lhoksukon tidak banjir? karena air yang tertampung di sunagi masih bisa menerima kuota besarnya debit air yang bisa di tampung, di tambah dengan sedang adanya proyek pembangunan waduk keureuto (proyek waduk nasional).
Lalu apa solusinya?
- Perlu perbaikan suangai dengan melakukan pengerukan sungai dan juga perbaikan bantaran sungai serta muara sungai
- Melakukan perbaikan daerah kawasan hutan yang telah gundul dengan melakukan program penanaman kembali dengan pohon-pohon yang produktif (jambu, durian, mangga, manggis dan lain-lain)
- Melakukan program terintegritas lintas kabupaten untuk perbaikain hulu sungai (cathmen area)
itu beberapa solusi yang menurut saya, jika menurut steemian ada tambahan silahkan di beri masukan di kolom komentar.
Terima Kasih kepada kurator Indonesia @levycore, @aiqabrago, Team NSC Steem Minnow project mengucapkan
Selamat Bergabung dengan Komunitas Nanggroe Steemit Community (NSC) / Project Minnow NSC, Klik disini atau https://discord.gg/7cgkwtS


Team Work
@abunagaya @binjeeclick @safwaninisam @rismanrachman @steem77 @rayfa @bukharisulaiman @fujaxxi @ridwant @aziz @munawir91 @azkadzaky @janvanhoess @bukhairidin @nazarashy @hasanuddin @taministy @mushthafakamal @teukukemalfasya, @suheri, @mukhtar.juned .
Apabila tulisan ini bermamfaat maka Follow Upvote Comments dan Resteem, jika ada pertanyaan lebih lanjut silahkan isi kolom komentar.
Keep posting keep sharing steem on steem it
Salam
@stem77


Membangun kesadaran kembali dalam mengelola alam dengan aksi, karena kita tidak mengelola sumberdayanya tapi menguras isinya demi mamfaat jangka pendek.
Postingannya @steem77 terstruktur dan jelas, bagaimana dengan langkah yang diambil stakeholder sendiri di Aceh Utara ?
kita akan surati pihak propinsi utk soal ini. dan tadi saya sudah diskusikan ini dengan pak bupati dan kita akan segera siapkan surat nya ... krn masalah banjir aceh utara tidak bisa di selesaikan sendiri oleh aceh utara .... dan semalam sudah bertambah menjadi 23 Kecamatan yang terkena dampak banjir ... tinggal 4 kecamatan lagi yang belum ... dan kita sudah tetapkan Masa Tanggap Darurat selama 14 hari.
Dan secara kewenangan soal hutan bukan lagi di kabupaten tapi sudah di level propinsi
Semoga mendapat respon yang cepat dari pemprov Aceh, dan bagi masyarakat yang terkena dampak banjir semoga tabah dan menjaga bahaya susulan dari sisi kesehatannya. Semoga masa tanggap darurat dapat dilewati bersama. Aceh saling bantu, Insya Allah. Amien.
aminnn ... #bersamakitabisa