Black Panter: Jahat Karena Sebab
Erik Killmonger (Michael B Jordan) and T’Challa (Chadwick Boseman) in Black Panther. Photograph: ©Marvel Studios 2018
Bagaimana jika seseorang menjadi penjahat dengan alasan yang tepat?
“Biarpun alasannya benar tapi caranya salah, maka tetap saja salah,” itu adalah mantra yang kita—termasuk saya—yakini.
Namun, pertanyaan itu telah lama mengganggu saya. Membaca Baratayudha semasa SD dulu, apakah Kurawa bersalah menguasa tahta Astinapura yang seharusnya menjadi hak Dretarasta (Destarata), ayah mereka?
Pandawa bukanlah orang suci. Versi India, lima bersaudara itu menjadi suami Drupadi, praktik poliandri yang tidak dibenarkan oleh mayoritas agama dan budaya, termasuk budaya India. Dan istri tersebut dijadikan barang taruhan permainan dadu oleh Yudistira!
Film-film Hollywood tentang teroris menampilkan penyebab mereka melakukan teror karena menyaksikan ketidakadilan di sekitar mereka. Ketidakadilan yang memang ada di luar layar lebar. Pada akhir kisah, sang teroris terbunuh oleh tokoh antagonis yang perkasa. Namun, boleh jadi prinsip si teroris menumbuhkan teroris-teroris lain di dunia nyata.
Film Black Panther (Ryan Coogler, 2018) menjadi puncak dari kegalauan saya.
N'Jadaka alias Erik "Killmonger" Stevens yang diperankan oleh Michael B. Jordan adalah seorang anggota kerajaan Wakanda yang tersia-sia. Ayahnya tewas ditangan saudaranya sendiri, Raja T’Chaka. Setiap hari, dia menyaksikan kekejaman dan ketidakadilan terjadi terhadap saudara-saudaranya sesama keturunan ras Afrika.
Dan kemudian, dia tahu bahwa Wakanda seharusnya mampu mengubah keadaan tersebut. Membebaskan kaum kulit hitam, bahkan memimpin dunia. Alih-alih melakukan hal tersebut, berabad-abad lamanya Wakanda mengisolasikan diri dari peradaban, menikmati kekayaan dan kemakmuran secara diam-diam.
N’Jadaka berhak menantang penguasa tahta—T’Chaka/Black Pather—dan dia melakukannya. Dan dia memperolehnya melalui pertarungan yang adil.
Kesalahan N’Jadaka adalah, dia ingin menjadikan ras kulit hitam sebagai penguasa dunia, membalas sakit hati dan derita yang selama ini dirasakan oleh saudara-saudaranya sesama asal Afrika. Dengan kata lain, dia membalas mata dengan mata.
Menyingkat cerita, terjadi pertarungan dahsyat antara dua saudara sepupu yang sama-sama berhak atas Wakanda. Pertarungan antara dua pengguna seragam Black Panther. Bisa ditebak, bahwa akhirnya N’Jadaka kalah, dan—di sini menjadi klise—tewas.
“Kuburkan aku di laut bersama nenek moyangku yang melompat dari kapal. Karena mereka tahu kematian lebih baik daripada terbelenggu,” adalah kata-kata terakhirnya sebelum bocah yatim dari Oakland itu menghembuskan napas terakhirnya.
Kematian N’Jadaka membuat T’Challa sadar kesalahan yang telah dilakukan oleh para pendahulunya, termasuk ayahnya. Di akhir film, di antara credit title yang berlalu dinamis, di depan Sidang Umum PBB, dia menjanjikan akan membagi teknologi dan kemakmuran Wakanda kepada dunia.
Tapi pemirsa, terutama generasi penerus kulit hitam, belum melupakan N’Jadaka. Setidaknya tidak dalam waktu dekat.
Kata-katanya menjadi kutipan yang menjadi nyala semangat di dada mereka. Memecahkan rekor untuk pemasukan di minggu pertama. Seruan “Wakanda Forever!” kita temukan di status-status media sosial. Entah sampai kapan.
Mungkin, N’Jadaka akan bernasib sama seperti tokoh-tokoh antagonis lain, terlupakan setelah box office yang menghebohkan berikutnya.
Seperti penjahat dan tokoh antagonis di dunia nyata—katakanlah, koruptor yang mengembat uang negara puluhan triliun—yang terlupakan begitu muncul berita menggemparkan lainnya.
Sementara, sebab yang menjadikan seorang menjadi jahat tak kunjung tuntas.
WAKANDA FOREVER!
'Aku Ingin Pindah ke Wakanda' meme (source: facebook)
Bandung, 24 Februari 2018
Hahhahahaha jadi penasaran. Nontoh ah
Seru, kok. Ada teman saya sampai nonton 3 kali.
Selamat menikmati :)
aduwh.. bioskop salah satu tempat yang paling dijauhi suamiku, musti cari akal pigi nonton niyh
Ajak lah suami: bang kita pacalan di bioskop kek anak zaman now, yok!
Atau tunggu maen di tv tahun depan...hahahaha.
Saleum ngon cutbang.
Aku ngakak dong melihat meme paling bawah di tulisan ini. Hahahahaha... Aku pengen nonton di bioskop tapi lagi puasa nonton dulu. Jadi nunggu bluraynya aja deh. :D
Hahaha...beda sensasi nonton bioskop dengan blu-ray. Saya sudah sangat jarang nonton, tapi menurut saya Black Panther pantasnya nonton di bioskop :)