My strong and cute little girl
Secara berturut-turut dalam 3 minggu terakhir terjadi peristiwa yang semakin membuktikan 'ketangguhan' Syuna. Terutama 'ketangguhan' kakinya.
Semuanya diawali sejak akhir Ramadan lalu, atau awal bulan Juni 2018.
Kejadian pertama adalah telapak kaki Syuna disengat lebah (Kalimantan: iruan) peliharaan kakek yang sarangnya terletak tidak jauh dari rumah.
Sebabnya, malam itu diadakan acara selamatan kelahiran putra pertama iparku yang sekaligus acara buka puasa bersama warga kampung.
Cahaya lampu yang terang benderang lebih dari malam lainnya menarik beberapa iruan untuk datang lewat sela-sela kayu lantai rumah.
Dan Syuna menginjak salah satunya! Jeng-jeng!
Jangan tanya bagaimana rasanya disengat itu. Emaknya ini saja mringis 10 menitan saat pertama kali terkena sengat iruan. Hihi. Nyeri-nyeri gimana gitu :D
Nah, ajaibnya, meski telapak kakinya bengkak. Syuna tetap berlarian kesana-kemari malam itu bersama pamannya, Khalil.
Nggak ngeluh sama sekali setelah bilang "Aduh, ma, bah. Tolong!" saat sengat iruan belum dilepaskan oleh Abah.
Hmmm... Nak, are you OK?
🐝🐝🐝
Beberapa hari setelah Idul Fitri, Syuna bermain bersama Malik, sepupunya, di rumah nenek Rantau.
Asyik berlarian, tiba-tiba "Aduh, sakit!" katanya, seraya menghampiri saya yang sedang 'mengamankan' sisa kue lebaran. Saya pun buru-buru membersihkan tangan dan memeriksanya.
Ada apa?
Wah, ternyata di betis sebelah kirinya ada bagian yang sedikit mengelupas seperti bekas terkena knalpot.
Bibi Syuna pun (Kalimantan: uwa) segera mengecek knalpot beberapa sepeda motor yang kebetulan di parkir di teras. Tapi katanya sih, knalpotnya tidak ada yang panas.
Nah, kalau begitu ini luka gara-gara apa? 🤔
🌡🌡🌡
Selesai? Belum....
Saat bengkak karena sengatan iruan sudah mulai menghilang. Lagi-lagi telapak kakinya bengkak.
Kali ini alergi dituding menjadi penyebabnya. Entahlah, alergi apa. Mungkin karena terinjak ulat bulu atau kotoran yang berkuman, kata nenek.
Ya maklum, berbeda saat di rumah Malang. Di rumah Kalimantan, pekarangannya jauh lebih luas dan lebih banyak flora faunanya sehingga range eksplorasi Syuna semakin bertambah luas. Kesempatan bersinggungan dengan gatal pastinya juga jadi lebih besar.
Dan ngomong-ngomong, ini peristiwa ketiga, lho!
🌱🌱🌱
27 juni 2018 kemarin kami pergi ke TPS di MTsN 1 Rantau untuk memilih calon bupati yang baru.
Abah mendapatkan giliran memilih lebih cepat dan memutuskan untuk menunggu di taman sekolah bersama Syuna.
Disana, rupanya Syuna jalan-jalan dan bertemu dengan semut merah. Tapi nggak cuma bertemu, Syuna juga diberi "sun hangat" oleh si semut merah.
Hasilnya?
Lumayan. Kakinya merah dan sedikit bengkak. Untung saja saja
semut yang sempat menggigit kaki Syuna cuma seekor. :(
🐜🐜🐜
Dan kemarin, 28 Juni 2018. Ada peristiwa paling parah. Peristiwa beling!
Saat itu Abah sedang kekenyangan sesudah berbuka puasa dan aku baru saja membuka keran air guna berwudhu. Kami berdua sama-sama tidak menemani Syuna yang bermain sendirian di dapur.
Tiba-tiba saja... prang!!! Bunyi sesuatu berbahan kaca pecah di lantai dapur.
"Mama!" Kata Syuna sambil refleks berlari ke arah saya. Barangkali terkejut dengan bunyi tadi. Padahal disekitarnya masih berserakan beling bekas lampu yang pecah.
Tentu saja akibatnya ada beberapa serpihan beling yang menancap di kakinya. Abah yang lebih sigap segera menangkap Syuna dan melepaskan beling secepat mungkin.
Sesudah semua serpihan berhasil di cabut, aku pun segera membawanya ke keran air untuk membersihkan kakinya dengan sabun.
Apakah dia menangis? Hmm... nggak tuh. Huft, Padahal meski itu hanya serpihan kecil aku tau itu pasti sakit.
Luka itu sudah bersih, aku pun membawanya ke kamar dan memeluknya sampai dia tertidur.
Saat aku mengetik ini, dia bahkan belum bangun...
Pules amat nak, boboknya?
*Towel-towel perutnya yang gembul
🌷🌷🌷
Nah, Steemians. Itulah cerita gadis kecilku dan kakinya yang perkasa. Dia tidak mudah menangis saat sakit. Dan aku berharap dia begitu hingga dewasa nanti. Be a strong girl!
Satu hal yang pasti, bila dia mengalami sesuatu dan dia menangis dengan kencang, aku harus segera waspada. Karena berarti tidak seperti biasanya. Hehe.
Salam!