Pagi ditemani dengan secangkir kopi
Tentang mentari–pagi yang selalu ku tunggu
Dan tentang-awan yang masih dingin berkabut
Kekagumanku hanya bisa ku ungkap lewat sajaktanpasuara
Kagum atasmu hanya bisa ku dekap lewat coretantanpapena
Tapi semuanya selalubermakna
sebutsajaakupengagummu …
Aku, si pengagumsangpagi, menatapmu lekat-lekat
Aku, dengan senyumsemangaatt, merasakan hadirmu hangat
Segala pesan yang ingin kusampaikan telah tertulis di kertas-lipat
Pagi ini aku menyapamentari
Saat ini aku menyapa-pagi
aromatanahbasah masih tercium keras sekali
Ini semua sisa petrikordipagihari
Aromanya harum bak mandalawangi
pelangirindu pun membuat tenang suasana hati
Apalagi di sampingku… telah ditemani segelaskopi
Biarkan lelah dan penat hilangsejenak
Biarlah semestabicara pada rindu-yang-tak-habis
gerimisrindu ku sampai kapanpun takkan terkikis
lautanrindu ku sampai kapanpun takkan menipis
Bukan… ini bukan kisahtanpacerita
Apalagi sampai kau bilang kisahdarisyurga
Ini hanya coretan tentang jinggamatahari
Dalam aroma nuansa pagi