article review
EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DENGAN METODE ENFLEURASI
Asmaul Husna
Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jurusan Teknik Kimia, Program Studi Teknologi Kimia Industri,
Jl. B.aceh-Medan km. 280,5 Buketrata, Lhokseumawe
[email protected]
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji proses pengambilan minyak atsiri dari metode enfleurasi dimana proses ini sangat efektif dan sangat mudah untuk diterapkan dikalangan masyarakat. Selain menghemat biaya juga sangat mudah untuk di kerjakan. Metode enfleurasi ini juga telah banyak di lakukan dikarenakan menggunakan metode ini menghasilkan rendemen yang tinggi sehingga penggunaan metode ini sangat efektif dan sangat tepat untuk dilakukan. Pengambilan minyak atsiri ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan parfum, obat-obatan kosmetik dll.
Kata kunci : enfleurasi,minyak atsiri
Pendahuluan
Indonesia kaya akan tanaman penghasil minyak atsiri yang dihasilkan dari berbagai jenis tanaman yang dihasilkan dari akar, batang, daun dan bunga. Sifat minyak atsiri sangat mudah meuap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, berbau wangi, sesuai dengan aroma tanaman yang dihasilkan. Minyak atsiri sekarang ini semakin menjadi pusat perhatian masyarakat, karena sifatnya yang relatif aman, dan dapat diterima oleh masyarakat luas. komponen kimia dari minyak atsiri menentukan nilai komersial dari bahan baku yang digunakan pada industri.
Minyak atsiri banyak dihasilkan dari berbagai jenis tanaman bunga seperti bunga melati, bunga kenanga, bunga sedap malam dan bunga mawar, pengambilan minyak atsiri yang terkandung dalam bunga melati tidak bisa dilakukan dengan cara penyulingan/destilasi dikarenakan mudah sekali rusak dan terhidrolisa oleh uap air. (N.S.Sani,dkk 2012)
Bunga kenanga juga merupakan pohon atau perdu yang bunganya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan minyak atsiri. Beberapa jenis bunga kenanga yang terdapat di dunia antara lain Cananga odorata, Cananga latifolia, Cananga scorthecini king, dan Cananga brandisanum safford. Adapun kenanga yang terdapat di Indonesia adalah jenis Cananga odorata. Namun dalam perkembanganya pemanfaatan bunga kenanga menjadi sangat meluas yaitu sebagai untuk bahan baku dalam pembuatan parfum, obat-obatan, dan kosmetik. Pada umumnya minyak atsiri kenanga diperoleh dengan menggunakan metode distilasi, ekstraksi, maserasi, dan enfleurasi.
Minyak atsiri juga dapat dihasilkan dari bunga mawar yang didapat dari ekstraksi bunga mawar, terutama dari spesies Rosa damascnena. Minyak mawar mengandung geraniol dan citronellol dengan konsentrasi keduanya mencapai 75% dari minyak. ( D.Ahmad, dkk 2014 )
Pengambilan minyak atsiri dari bunga sedap malam juga bisa di peroleh dari metode maserasi-destilasi vakum dengan pelarut heksan dengan vakum rotary evaporator. (R.Maryam 2009)
Namun pada review ini akan di jelaskan metode enfleurasi dengan menggunakan lemak dingin dikarenakan dengan menggunakan metode enfleurasi menghasilkan rendeman minyak yang tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Metode enfleurasi ini memanfaatkan lemak sebagai media untuk mengasobsi aroma wangi yang dihasilkan oleh jenis bunga tersebut, misalnya melati, sedap malam dan mawar. Lemak sudah siap digunakan ditempatkan diatas bingkai kaca atau chasis, kemudian disusun bertingkat dan diusahakan terbebas dari sinar matahari dan udara. Karena jika terganggu dua hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan lemak dan terganggunya proses yang pada akhirnya gagal produksi.
Kemudian dalam review ini akan dibahas bagaimana pengaruh waktu enfleurasi dan karakteristik terhadap rendemen minyak yang dihasilkan dan bagaimana pengaruh ketebalan minyak sawit yang digunakan terhadap minyak yang dihasilkan.
Pengaruh waktu enfleurasi dan karakterisrik terhadap rendemen minyak atsiri
Karakteristik sifat fisik minyak atsiri bunga kenanga meliputi warna, bau, pengukuran indeks bias dan berat jenis berdasarkan pada SNI 06-3949-1005 yang bertujuan untuk mengetahui kualitas minyak atsiri kenanga yang dihasilkan
Tabel 1 karakteristik sifat fisik minyak atsiri kenanga
Parameter Hasil distilasi uap SNI 06-3949-1005
Warna Kuning Muda Kuning muda-kuning tua
Bau Segar khas kenanga Segar khas kenanga
Indeks Bias 1,49367 (27oC) 1,493-1,503 (20oC)
Berat Jenis 0,9151 g/mL (27oC) 0,904-0,9209 g/mL (20oC)
Rendemen minyak atsiri kenanga yang diperoleh dari hasil distilasi uap yaitu sebesar 1,066%
Untuk pengambilan minyak atsiri dari bunga melati menggunakan metode enfleurasi jauh lebih efektif dibandingkan menggunakan metode lainnya.
Adapun pengaruh waktu ekstraksi terhadap yield minyak atsiri minyak sereh yaitu semakin lamanya waktu waktu ekstraksi yield minyak atsiri yang dihasilkan akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan waktu kontak antara pelarut dengan bahan yang akan diekstrak semakin lama, dan laju difusi pelarut kedalam padatan menjadi lebih besar menyebabkan yield minyak atsiri yang dihasilkan juga semakin besar.
Tabel mutu minyak sereh hasil ekstraksi dibandingkan dengan standar mutu berdasarkan sifat fisis dan kimiawi menurut SNI 06-3953-1995
Minyak atsiri hasil ekstraksi Minyak atsiri menurut SNI 06-3953-1995
Indeks bias Indeks bias 25oC 1,454- 1,473
Minyak atsiri dengan pelarut heksana (1:7) 1,4553
Minyak atsiri dengan pelarut aseton (1:7) 1,4500
Minyak atsiri dengan pelarut metanol (1:7) 1,4612
Massa jenis (gr/cm3) Massa jenis (gr/cm3) 25oC 0,850-0,892
Minyak atsiri dengan pelarut heksana 29oC 0,8613
Minyak atsiri dengan pelarut aseton 29oC 0,8526
Minyak atsiri dengan pelarut metanol 29oC 0,8873
Pengaruh ketebalan lemak dan karakterisrik terhadap rendemen minyak atsiri
Semakin tebal lemak yang digunakan maka semakin sedikit rendemen minyak atsiri yang dihasilkan.
Kesimpulan
Metode enfleurasi merupakan salah satu metode yang sangat tepat untuk mengisolasi minyak atsiri dikarenakan metode enfleurasi sangat mudah dilakukan dan bisa dijaungkau oleh masyarakat, metode enfleurasi ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan metode penyulingan dengan uap air (hidrodistilasi) dan metode ekstraksi dengan solvent ekstraktion
Referensi
A Regina, R. Aliya, M.Sc.,Apt (2007) analisa kuantitatif minyak atsiri hasil ekstraksi bunga melati (Jaminum sambac) dengan metode enfleurasi menggunakan vaselin album dan margarin kuning Jurnal permata indonesia Vol 8, Nomor 1
F.Ariyani, L.E. Setiawan, F.E.Soetaredjo Ekstraksi minyak atsiri dari tanaman sereh dengan menggunakan pelarut methanol, aseton,dan n-heksan
N.S.Sani, R.Rachmawati, Mahfud (2012) pengambilan minyak atsiri dari melati dengan metode enfleurasi dan ekstraksi pelarut menguap Jurnal teknik pomits Vol 1, No 1
R.Maryana (2009) Ekstraksi minyak sedap malam metode maserasi-destilasi vakum Teknologi dan pangan
D.Ahmad, P.N.Sari, dan P.Gilang R (2014) Ekstraksi minyak atsiri mahkota bunga mawar ( Rosa hibrid L) dengan metode maserasi Teknologi pengolahan minyak dan lemak
R.C.Rahmawati, R. Retnowati, P. Juswono (2013) isolasi minyak atsiri kenanga (Cananga Adorata) menggunakan metode distilasi uap termodifikasi dan karakteristiknya berdasarkan sifat fisik dan KG-SM
Congratulations @uulasmaulhusna! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You published your First Post
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Congratulations @uulasmaulhusna! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You got a First Vote
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP